Para Taipan Minyak Makan Siang dengan Donald Trump, Mau Suntik Dana?

Trump janji hapus regulasi yang menghambat industri minyak

Intinya Sih...

  • Trump janji hapus regulasi yang menghambat industri minyak di hadapan para bos minyak di Houston, Texas.
  • Pertemuan menyusul laporan tawaran timbal-balik senilai 1 miliar dolar AS kepada eksekutif minyak, menuai protes dari aktivis lingkungan.
  • Analisis memperkirakan kesepakatan ini dapat menghemat hingga 110 miliar dolar AS untuk industri minyak melalui keringanan pajak.

Jakarta, IDN Times  - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menjadi sorotan. Pada Rabu (22/5/2024), Trump menghadiri acara penggalangan dana makan siang dengan para bos minyak di Houston, Texas.

Pertemuan ini dilakukan menyusul laporan tentang sebuah makan malam di resor milik Trump, Mar-a-Lago. Dalam pertemuan sebelumnya, Trump dilaporkan menawarkan kesepakatan timbal-balik senilai 1 miliar dolar AS (Rp16 triliun) kepada para eksekutif minyak.

Melansir dari The Guardian, acara ini juga digelar hanya seminggu setelah Houston dilanda badai mematikan. Badai ini dinilai sebagai dampak penggunaan bahan bakar fosil secara masif. Para pengkritik menyoroti upaya Trump memanfaatkan momen ini untuk meraih dukungan finansial dari industri minyak, di saat dampak perubahan iklim semakin nyata.

Baca Juga: Proyek Real Estate Mewah Menantu Donald Trump Ditolak Oposisi Serbia

1. Penggalangan dana Trump dan janji politik ke industri

Acara makan siang di Hotel Post Oak Houston ini diorganisir oleh tiga taipan minyak terkemuka. Ketiga taipan tersebut adalah: Harold Hamm (pendiri Continental Resources), Kelcy Warren (ketua Energy Transfer Partners), dan Vicki Hollub (CEO Occidental Petroleum).  Menurut USA Today, pertemuan ini dihadiri secara terbatas dan menuai protes dari para aktivis yang berkumpul di luar hotel.

Data dari Climate Power menunjukkan, industri bahan bakar fosil telah mendonasikan total 7,3 juta dollar AS (Rp117 miliar) untuk mendukung kampanye Trump 2024. Hal ini menjadikannya donor terbesar kelima dari kalangan industri.

Sebelumnya, The Washington Post melaporkan Trump meminta sumbangan kampanye 1 miliar dolar AS dari para eksekutif minyak pada pertemuan April lalu. Sebagai gantinya, ia berjanji akan mencabut berbagai regulasi era Presiden Joe Biden yang dinilai membatasi industri minyak jika terpilih kembali.

Trump disebut akan membatalkan pembatasan ekspor gas dan aturan-aturan baru untuk menekan polusi kendaraan. Sebuah analisis memperkirakan kesepakatan ini dapat menghemat hingga 110 miliar dolar AS  (Rp1.765 triliun) untuk industri minyak melalui keringanan pajak. 

2. Kecaman dari aktivis

Pendekatan Trump yang condong ke industri minyak ini menuai kritik keras dari para aktivis lingkungan dan politisi Demokrat. Mereka menilai Trump berupaya mempromosikan bahan bakar fosil kotor dan menghambat transisi energi bersih demi mengejar sumbangan kampanye besar.

"Donald Trump pergi langsung dari ruang sidang ke bos-bos minyak besar," kecam Alex Glass dari Climate Power.

Aktivis iklim juga mengkritik dukungan Trump terhadap ekspansi ekstraksi minyak dan gas, serta investasinya di teknologi penangkapan karbon. Mereka mendesak pemerintah untuk fokus mempercepat transisi ke energi terbarukan guna memerangi krisis iklim global yang semakin urgen.

"Donald Trump langsung memberi tahu kita siapa dirinya lagi. Kami hanya bisa berasumsi pertemuan minggu ini adalah untuk menawar apa persisnya yang akan mereka dapatkan sebagai imbalan", kata Pete Maysmith dari League of Conservation Voters.

Baca Juga: Trump Kecam Imigran Ilegal, Puji Tokoh Kanibal Fiktif Hannibal Lecter

3. Kontroversi seputar hubungan Trump dan industri minyak

Para Taipan Minyak Makan Siang dengan Donald Trump, Mau Suntik Dana?Donald Trump. (truthsocial.com/@realDonaldTrump)

Sepanjang kariernya, Trump terus dikaitkan dengan kontroversi terkait hubungan dekatnya dengan industri minyak dan gas. Selama kampanye presidensial pertamanya di 2016, Trump berinvestasi di Energy Transfer Partners sambil menerima lebih dari 100.000 dolar AS sumbangan kampanye dari Kelcy Warren.

Hanya berselang beberapa hari setelah menjabat pada 2017, Trump langsung menyetujui pembangunan pipa minyak Dakota Access milik Energy Transfer yang menuai kontroversi besar. Selain itu, pengangkatan Rex Tillerson, mantan CEO ExxonMobil, sebagai Menteri Luar Negeri juga mencerminkan kedekatan Trump dengan industri migas.

Para anggota Kongres dari Partai Demokrat, dipimpin oleh Jamie Raskin, telah meluncurkan penyelidikan resmi atas pertemuan Trump dengan para petinggi minyak di Mar-a-Lago. Mereka mengirim surat ke 9 CEO perusahaan energi, meminta keterangan terkait dugaan adanya kesepakatan jual-beli kebijakan energi. 

Baca Juga: Donald Trump Akan Desak Ukraina Relakan Krimea-Donbass

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya