Makin Mesra, Israel-UAE Sepakati Perjanjian Perdagangan Bebas

Jakarta, IDN Times - Hubungan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) memasuki momen bersejarah pada Selasa (31/5/2022), dengan menandatangani kesepakatan perjanjian perdagangan bebas (FTA).
Ini adalah kesepakatan bersejarah yang telah diraih Israel dengan dunia Arab setelah menormalisasi hubungan luar negerinya. Perjanjian itu tercatat sebagai kesepakatan pertama Israel dengan negara Arab.
Dengan penandatanganan tersebut, sekitar 96 persen produk yang akan diperdagangkan di antara kedua belah pihak, semua bea masuknya akan dihapuskan. Diperkirakan dalam lima tahun perdagangan bilateral nonminyak akan melampaui 10 miliar dolar atau Rp145,5 triliun.
1. Perusahaan Israel bisa mendapat target pasar lebih luas
Di bawah kepemimpinan Donald Trump, Amerika Serikat (AS) memiliki peran penting dalam menormalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab. Salah satunya adalah normalisasi hubungan Israel-UEA pada 2020.
Kedua negara telah melakukan negosiasi selama berbulan-bulan untuk mencapai FTA.
Melansir Al Jazeera, Menteri Ekonomi dan Industri Israel, Orna Barbivai, dan Menteri Ekonomi UEA, Abdullah bin Touq al-Marri, secara resmi melakukan penandatanganan perjanjian FTA pada Selasa.
Dorian Barak, Presiden Dewan Bisnis UEA-Israel, menjelaskan bahwa perjanjian itu menetapkan tarif pajak, impor dan kekayaan intelektual. Ini akan mendorong lebih banyak perusahaan Israel untuk mendirikan kantor, khususnya di Dubai.
"Pasar domestik tidak mewakili keseluruhan peluang. Peluangnya benar-benar terbuka di Dubai, seperti yang dimiliki banyak perusahaan, untuk menargetkan wilayah yang lebih luas," jelas Barak.