Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Masalah dalam Perdagangan Antarnegara bagi Indonesia

ilustrasi ekspor (pixabay.com/michaelgaida)

Perdagangan antarnegara memiliki peran penting dalam ekonomi global. Namun, seperti halnya masalah dan tantangan dalam perdagangan dalam negeri, perdagangan antarnegara juga memiliki masalah yang dapat memengaruhi ekonomi negara.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia juga terkena dampaknya. Ada tiga masalah dalam perdagangan antarnegara bagi Indonesia yang akhirnya berdampak pada perekonomian negara.

Apa saja? Simak ringkasan penjelasannya di bawah ini!

1. Tren proteksionisme global

ilustrasi regulasi pemerintah (unsplash.com/@awsmsky)

Masalah dalam perdagangan antarnegara bagi Indonesia yang pertama adalah munculnya tren proteksionisme global. Tren ini sudah memengaruhi perdagangan antarnegara Indonesia dan menyulitkan pergantian ekonomi.

Negara-negara yang ingin melindungi industri dalam negeri mereka sering kali membuat persyaratan dan regulasi menjadi lebih ketat untuk membatasi impor. Hal ini merugikan negara penghasil bahan mentah seperti Indonesia karena lebih sulit menjual produk ke pasar global.

Selain itu, jika negara-negara lain membuat perdagangan lebih sulit, maka para konsumen harus membayar lebih mahal untuk produk tersebut. Hal ini bisa memperburuk neraca perdagangan Indonesia yang akhirnya berakibat pada penurunan kepercayaan investor.

2. Regulasi impor yang berlebihan

ilustrasi impor beras (unsplash.com/@caelencockrum)

Indonesia memperkenalkan beberapa regulasi impor untuk melindungi industri dalam negeri. Namun, regulasi yang berlebihan justru dapat membulatkan biaya impor dan mempersulit proses impor.

Hal ini membuat barang-barang impor menjadi lebih mahal, mendorong pengusaha untuk beralih ke barang-barang lokal, dan memberi batasan pada persaingan. Situasi ini dapat berdampak buruk pada konsumen.

Selain itu, masalah dalam perdagangan antarnegara bagi Indonesia yang satu ini juga dapat merugikan penyedia jasa dan produsen yang bergantung pada bahan baku impor.

3. Infrastruktur yang buruk

Ilustrasi ekspor-impor (Pixabay)

Infrastruktur yang buruk berdampak besar pada perdagangan antarnegara. Transportasi barang menjadi sulit dan mahal, sehingga memengaruhi ekspor dan impor.

Selain itu, infrastruktur yang buruk juga bisa memperburuk biaya perdagangan dan meningkatkan risiko keamanan. Hal ini menghambat pertumbuhan eksportir dan produsen.

Pada level tertentu juga dapat membuat negara tersebut terisolasi dari pasar global. Oleh sebab itu, Indonesia memerlukan infrastruktur yang kuat dan berkembang untuk membantu mendorong perdagangan antarnegara.

Nah, itulah tiga masalah dalam perdagangan antarnegara bagi Indonesia yang paling utama. Untuk menghadapi masalah ini, negara perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan infrastruktur dan mengoptimalkan strategi perdagangan global.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Timmy Si Penulis
EditorTimmy Si Penulis
Follow Us