Tanggungan: Pengertian, Dasar Hukum, Fungsi, Unsur dan Ciri-Cirinya

Arti kata tanggungan pada dasarnya berkaitan dengan nomina atau kata benda tertentu. Sehingga artinya lebih kepada nama seseorang atau nama banyak orang dan bisa juga hal ini mengacu pada suatu tempat serta seluruh benda. 

Bisa pula hal ini mengacu pada segala sesuatu yang dibendakan atau dianggap sebagai suatu benda sehingga apa yang dibendakan tersebut menjadi beban bagi suatu pihak. 

Ada pula perluasan istilah yaitu hak tanggungan yang memiliki arti sebagai suatu jaminan pelunasan hutang yang rupanya dibebankan kepada Hak Atas tanah serta benda lainnya yang ada di atasnya. Dalam hal ini seluruh benda di atas tanah merupakan suatu kesatuan yang menyatu dengan tanah tersebut. 

Pelunasan hutang dalam hal ini bisa saja diutamakan kepada pihak kreditur tertentu tepatnya terhadap seluruh kreditur lainnya. 

Mengenai hak tanggungan yang telah dibahas di bagian sebelumnya rupanya berjalan dengan adanya dasar hukum tertentu yang melandasinya. Sehingga hal ini tidak mungkin berjalan secara sembarangan. 

Dalam pelaksanannya rupanya sistem tersebut dijalankan dengan didasarkan pada Undang-Undang Hukum Perdata dan juga Peraturan Dasar Pokok Agraria serta undang-undang yang mengatur jaminan fidusia.

Adapun fungsi dari hak tanggungan sendiri pada dasarnya sangatlah penting mengingat bahwa hal ini berhubungan dengan kewajiban hutang sehingga sudah pasti diperlukan pelunasan. Dengan adanya konsep ini maka nantinya akan hadir pihak yang menjadi perwakilan dari lembaga jaminan. 

Fungsinya untuk dapat memberikan suatu kepastian hukum terutama bagi seluruh pihak yang berkaitan atau berkepentingan. Tepatnya dalam hal penyediaan dana yang sudah pasti diperlukan terhadap hal pengembalian hutang. 

Unsur-unsur dari hak tanggungan tentu sudah pasti ada. Sebab hal ini juga merupakan bagian penting dari sistem yang ada berkaitan dengan pemenuhan kewajiban dari suatu lembaga tertentu yang menjamin seluruh benda yang turut menjadi bagian di dalamnya. 

Umumnya unsur tersebut meliputi jaminan atas tanah yang tidak termasuk gadai sehingga jaminan ini bisa membantu suatu pihak untuk bisa mendapatkan bantuan hutang. Selain itu, apa yang menjadi bagian dari unsur-unsur ini adalah unsur pokok yang merupakan hak jaminan untuk melakukan pelunasan hutang. 

Mengenai objek yang dikaitkan pula dalam hal ini adalah hak atas tanah yang tentunya objek ini diberlakukan dengan dilandaskan pada hukum tertentu seperti misalnya UUPA. Tentu yang menjadi objek dalam hal ini tidak dapat dihindari ataupun tidak dapat dipungkiri karena berlakunya berdasarkan pada landasan hukum tertentu. 

Maka saat suatu pihak berhutang tentunya tahu benar dengan persyaratan ini sehingga bisa siap menerima konsekuensinya. 

Untuk benda yang dibebankan dalam hal ini sudah pasti berupa tanah sebab umumnya pihak yang mendapat hutang memiliki hak atas tanah tertentu. Saat hak atas tanah ini menjadi jaminan hutang maka artinyai tanah tersebut turut menjadi benda yang dibebankan. 

Tidak hanya itu, tetapi hak atas tanah juga bisa ditambahkan dengan segala macam benda yang sudah menjadi suatu kesatuan dengan tanah tersebut. 

Hal lain yang perlu diketahui dan dipahami lebih lagi mengenai hak tanggungan adalah berbagai macam cirinya. Dimana ciri tersebut meliputi adanya pemberian kedudukan kepada pemegangnya dan hal ini umumnya dikenal dengan istilah droit den preference. 

Ciri selanjutnya adalah adanya droit de suite yang mengarah pada sifat selalu mengikuti objek yang tentunya dijadikan sebagai jaminan dimanapun objek itu berada. Selanjutnya ada pula ciri memenuhi asas spesialitas serta ciri lain yaitu mudah dan pasti dalam hal pelaksanaan eksekusinya. 

Itulah penjelasan tentang tanggungan yang memiliki definisi atau arti dan makna yang lebih luas. Bahkan hal ini meliputi pula beban kewajiban dari seseorang atau suatu kelompok yang harus segera dipenuhi atau ditutup.