Jakarta, IDN Times - Makhtar Diop resmi diangkat sebagai Managing Director dan Executive Vice President dan akan bertugas memimpin International Finance Corporation (IFC).
Jabatan sebagai pemimpin kelompok Bank Dunia yang bertugas memajukan pembangunan ekonomi dan meningkatkan kehidupan masyarakat lewat dorongan pertumbuhan sektor swasta di negara berkembang itu, efektif per hari ini, Senin (1/3/2021).
Lalu, siapakah Makhtar Diop? Seperti apa sepak terjangnya selama ini?
Makhtar Diop merupakan seorang warga negara Senegal dan pernah menjabat sebagai Menteri Ekonomi dan Keuangan Senegal. Selain memimpin IFC, Makhtar juga menjabat sebagai Wakil Presiden Bank Dunia untuk Infrastruktur.
Dia bertugas dalam memimpin upaya global untuk membangun infrastruktur yang efektif di pasar negara berkembang agar mampu mendukung pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.
Di Bank Dunia, Diop juga sempat menjadi Wakil Presiden Bank Dunia untuk Wilayah Afrika selama enam tahun. Di sana, Diop mengontrol perluasan besar-besaran pekerjaan kami di Afrika. Dia memecahkan rekor dalam melakukan komitmen terbesar, sejumlah 70 miliar dolar AS.
Dia juga dua kali menjabat sebagai Country Director untuk Brasil, Kenya, Eritrea, dan Somalia. Diop pernah bekerja sebagai ekonom di Dana Moneter Internasional. Dia juga sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bank Dunia untuk Keuangan, Sektor Swasta & Infrastruktur di wilayah Amerika Latin dan Karibia.
Diop juga pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang Afrika paling berpengaruh di dunia. Sebagai seorang advokat yang mendedikasikan dirinya untuk Afrika dan pembangunan berkelanjutan secara global, Diop telah memimpin berbagai inisiatif untuk meningkatkan akses terhadap energi yang terjangkau dan berkelanjutan. Dia juga bertugas mempromosikan lingkungan yang memungkinkan untuk inovasi dan adopsi teknologi.
Pada 2015, beliau menerima penghargaan bergengsi Lectureship Award dari University of California, Berkeley. Dia memegang gelar lanjutan di bidang ekonomi dan keuangan.
Diop dinilai memiliki pemahaman yang dalam tentang hubungan sektor publik/swasta. Dia memulai kariernya di sektor perbankan, dan memiliki pengalaman langsung dalam memimpin reformasi struktural untuk mendukung sektor swasta, termasuk dalam posisinya sebagai Menteri Ekonomi dan Keuangan Senegal.
Dengan berbagai pengalaman dan kemampuan tersebut, Diop pun dipilih menjadi pemimpin IFC. IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, merupakan lembaga pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang.
IFC bekerja di lebih dari 100 negara, menggunakan modal, keahlian, dan pengaruh kami untuk menciptakan pasar dan peluang di negara berkembang. Pada tahun fiskal 2020, IFC menginvestasikan 22 miliar dolar AS pada perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara berkembang.
Upaya tersebut dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan sektor swasta untuk tujuan mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama.