Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jokowi beri sambutan di Puncak Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada Rabu (28/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo punya mimpi besar untuk membangkitkan 'raksasa yang sedang tidur' melalui merger bank syariah milik BUMN. Raksasa yang dimaksud oleh Jokowi adalah ekonomi syariah nasional.

"Pemerintah punya konsen besar untuk membangkitkan raksasa ini salah satunya dengan membangun Bank Syariah terbesar di Indonesia," kata Jokowi dalam sambutannya di pembuknan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 yang digelar secara virtual, Rabu (28/10/2020).

"Sederhananya semua aset syariah negara dilebur jadi satu. Total tiga aset BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah sampai semester I 2020 itu Rp214 triliun. Sebuah angka yang besar," sambungnya.

1. Indonesia punya potensi besar dalam ekonomi syariah

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia punya potensi besar dalam bidang ekonomi syariah. Bahkan, potensi tersebut bahkan dilirik oleh negara-negara lain yang bukan mayoritas berpenduduk muslim.

"Ekonomi dan keuangan syariah masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan, tidak hanya diminiati oleh negara mayoritas muslim tapi juga negara lain seaperit Jepang, Thailand, Inggris dan Amerika Serikat," ucap dia.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta semua pihak bisa menangkap peluang tersebut. Sehingga, nantinya ekonomi syariah bisa menjadi pondasi kuat dalam menopang ekonomi domestik.

"Indonesia dengan jumlah penduduk muslim besar di dunia harus menangkap peluang ini dengan mendorong akselerasi percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai bagian dari transformasi Indonesia maju dan menjadikan indonesia sebagai rujukan ekonomi syariah global," tambah dia.

2. Pelaksanaan ISEF bisa menjadi peta jalan pengembangan ekonomi syariah

Editorial Team

Tonton lebih seru di