Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Minyak Dunia Anjlok, Ini Alasan Pertamina Belum Turunkan Harga BBM

IDN Times/Abdurrahman

Jakarta, IDN Times - Harga minyak dunia dalam beberapa pekan terakhir terus merosot akibat turunnya permintaan. Namun meski harga minyak dunia turun, kenapa bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia belum turun?

Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati mengatakan ada beberapa alasan yang membuat Pertamina tidak bisa menurunkan harga BBM.

Mulai dari tingginya biaya produksi, peran Pertamina sebagai BUMN, dan aturan penjualan dari Kementerian ESDM.

1. Tingginya biaya produksi

Ilustrasi Minyak dan OPEC (IDN Times/Arief Rahmat)

Pertama, Nicke mengatakan Pertamina tidak bisa menyesuaikan Capital Expenditure (Capex) dan Operational Expenditure (Opex) di sektor hulu Pertamina sesuai harga minyak mentah (crude) hari ini.

"Terus terang saja, biaya produksinya itu lebih tinggi dibanding harga crude hari ini," kata Nicke dalam rapat virtual bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (21/4).

2. Pertamina tidak bisa melawan harga impor

Ilustrasi impor (IDN Times/Arief Rahmat)

Nicke mengatakan, Pertamina jugatidak bisa melawan harga impor. Ia mencontohkan, pada pertengahan hingga akhir Maret lalu Pertamina membeli crude US$24 per barel, tapi untuk harga produk gasoline sudah di level US$22,5 per barel.

"Jadi kalau di kondisi ini, lebih baik kita tutup semua kilang kan. Tapi faktanya kita tidak boleh seperti itu," kata Nicke.

Ia menambahkan, Pertamina sebagai BUMN bukan perusahaan yang bergerak sebagai trader atau hanya memikirkan bisnis saja. "Tetapi kami ambil jalan tengah. Jadi kami menunggu arahan lebih lanjut," katanya menambahkan.

3. Harga BBM ditentukan oleh Kementerian ESDM

Penandatanganan kerja sama Kementerian ESDM, Kapolri dan Kemendagri dalam distribusi BBM (IDN Times/Helmi Shemi)

Permasalahan ketiga adalah harga BBM yang ditetapkan berdasarkan formula yang dirumuskan oleh Kementerian ESDM. "Ini kami sedang diskusi dengan Kementerian ESDM supaya bagaimana target tetap terserap dan kami bisa relaksasi harga," ujar Nicke.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us