Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Negara dengan Cadangan Minyak Melimpah, No. 1 Justru Krisis Ekonomi

ilustrasi perusahaan minyak (vecteezy.com/Saranyoo Chantawong)
Intinya sih...
  • Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, tetapi mengalami krisis ekonomi parah dan hiperinflasi yang membuat rakyatnya menderita.
  • Saudi Arabia menjadi raja minyak dunia dengan produksi harian lebih dari 11 juta barel, didukung oleh biaya operasional rendah dan pengaruh besar di pasar global.
  • Iran menempati posisi ketiga dengan cadangan minyak melimpah, namun terganggu oleh ketegangan politik dan sanksi internasional yang mempengaruhi ekspor minyak.

Minyak bumi masih jadi salah satu komoditas paling strategis di dunia. Dari bahan bakar, industri kimia, hingga kebutuhan militer, semuanya butuh minyak. Gak heran kalau negara dengan cadangan minyak besar sering dianggap kaya dan berpengaruh. Tapi, ternyata kenyataan gak selalu seindah itu, lho.

Ada negara yang punya cadangan minyak terbesar di dunia, tapi malah terjebak dalam krisis ekonomi parah. Sementara di sisi lain, beberapa negara berhasil memanfaatkan kekayaan minyaknya untuk jadi kekuatan global.

Yuk, intip daftar 10 negara dengan cadangan minyak terbanyak di dunia per akhir 2023 menurut data dari Oil & Gas Journal via EIA.

1. Venezuela (303 miliar barel)

ilustrasi penduduk lokal negara Venezuela (pexels.com/Edgardo Espejo)

Venezuela punya cadangan minyak terbesar di dunia. Sayangnya, kekayaan ini gak bikin rakyatnya hidup sejahtera.

Negara ini dilanda hiperinflasi, krisis ekonomi berkepanjangan, dan sanksi berat dari Amerika Serikat. Meski 58 persen anggaran pemerintah masih dibiayai dari ekspor minyak, produksi dalam negeri terus merosot. Bahkan sejak 2013, PDB per kapita Venezuela anjlok 68 persen.

2. Saudi Arabia (267 miliar barel)

ilustrasi negara Saudi Arabia (pexels.com/Hussain Awan)

Saudi Arabia jadi raja minyak dunia dalam hal produksi harian. Di 2023, negara ini mampu memompa lebih dari 11 juta barel per hari.

Produksi yang tinggi ini ditopang oleh biaya operasional yang tergolong rendah, bahkan diperkirakan bisa impas di harga minyak sekitar 35 dolar per barel. Gak heran kalau Saudi Arabia punya pengaruh besar di pasar minyak global.

3. Iran (209 miliar barel)

ilustrasi negara Iran (unsplash.com/Azin Javadzadeh)

Iran menempati posisi ketiga dengan cadangan minyak melimpah. Negara ini juga punya posisi strategis karena mengontrol Selat Hormuz, jalur penting untuk lalu lintas minyak dunia.

Meski begitu, ketegangan politik dan sanksi internasional bikin ekspor minyak Iran sering terganggu. Di Mei 2024, ekspor minyak Iran sempat menyentuh angka 1,8 juta barel per hari.

4. Kanada (163 miliar barel)

ilustrasi negara Kanada (pexels.com/Onur Kurtic)

Meski bukan anggota OPEC, Kanada jadi salah satu pemain besar di industri minyak dunia. Mayoritas cadangan minyak Kanada berada di Alberta dalam bentuk pasir minyak (oil sands), yang pengolahannya jauh lebih mahal. Tapi dengan teknologi canggih dan stabilitas politik, Kanada tetap bisa menjaga perannya di pasar energi global.

5. Irak (145 miliar barel)

ilustrasi negara Irak (pexels.com/waqed walid)

Irak punya sejarah panjang sebagai negara penghasil minyak. Walau sering dilanda konflik dan ketegangan politik, Irak tetap jadi salah satu eksportir utama di Timur Tengah. Cadangan minyaknya tersebar di berbagai wilayah strategis, termasuk Basra yang jadi pusat produksi utama.

6. Uni Emirat Arab (113 miliar barel)

ilustrasi masjid di negara Uni Emirat Arab (pexels.com/Manprit Kalsi)

UAE gak cuma terkenal karena Dubai dan Burj Khalifa. Negara ini juga punya cadangan minyak besar, terutama di wilayah Abu Dhabi. UAE cukup sukses mengelola kekayaan minyaknya untuk membangun infrastruktur modern dan mendiversifikasi ekonominya, termasuk ke sektor pariwisata dan investasi global.

7. Kuwait (102 miliar barel)

ilustrasi negara Kuwait (pexels.com/Frans van Heerden)

Kuwait termasuk negara kecil dengan kekayaan minyak luar biasa. Cadangan minyaknya memungkinkan negara ini punya pendapatan per kapita tinggi. Pemerintah juga menggunakan hasil ekspor minyak untuk mendanai subsidi dan layanan publik bagi warga negaranya.

8. Rusia (80 miliar barel)

ilustrasi negara Rusia (pexels.com/Lubov Tandit)

Rusia adalah anggota OPEC+ dan dikenal sebagai eksportir minyak serta gas alam terbesar di dunia. Meski sering dihadapkan dengan sanksi internasional, Rusia tetap memainkan peran besar dalam geopolitik energi global. Cadangan minyaknya tersebar di Siberia dan kawasan Timur Jauh.

9. Amerika Serikat (74 miliar barel)

ilustrasi kota New York, Amerika Serikat (pexels.com/Nextvoyage)

Amerika Serikat berhasil meningkatkan produksinya lewat teknologi fracking. Meski cadangan minyaknya lebih kecil dibanding negara OPEC, AS justru jadi produsen minyak terbesar dunia. Produksi dari ladang minyak seperti Permian Basin menjadikan AS sebagai pemain dominan di pasar energi.

10. Libya (48 miliar barel)

ilustrasi penduduk lokal negara Libya (pexels.com/Mohammed Alashibi)

Libya punya cadangan minyak terbesar di Afrika. Tapi sayangnya, konflik berkepanjangan membuat produksinya gak stabil. Padahal, kualitas minyak Libya termasuk salah satu yang terbaik dan paling ringan di dunia. Stabilitas politik bakal sangat menentukan masa depan industri minyak di negara ini.

Punya cadangan minyak melimpah gak selalu jadi jaminan hidup sejahtera. Seperti yang terjadi di Venezuela, kekayaan sumber daya bisa sia-sia kalau gak dikelola dengan baik. Sebaliknya, negara-negara seperti Saudi Arabia, UAE, dan Kanada menunjukkan bahwa dengan manajemen yang cerdas, minyak bisa jadi alat untuk membangun masa depan yang lebih stabil dan maju.

Minyak memang penting, tapi bukan segalanya. Kesejahteraan rakyat tetap bergantung pada kebijakan, stabilitas politik, dan diversifikasi ekonomi. Jadi, punya minyak itu untung, tapi mengelolanya dengan bijak jauh lebih penting.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us