Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini 5 Negara yang Simpan Harta Karun Uranium Paling Banyak

ilustrasi pertambangan uranium (unsplash.com/Albert Hyseni)
ilustrasi pertambangan uranium (unsplash.com/Albert Hyseni)
Intinya sih...
  • Australia memiliki cadangan uranium terbesar di dunia, mencapai 1.684.100 metrik ton atau sekitar 28 persen dari total sumber daya uranium dunia.
  • Kazakhstan menempati posisi kedua dalam jumlah cadangan uranium global dengan total 815.200 metrik ton, atau sekitar 13 persen dari total dunia.
  • Kanada menempati posisi ketiga dalam hal cadangan uranium global, dengan total 588.500 metrik ton atau sekitar 10 persen dari total dunia.

Jakarta, IDN Times - Uranium telah menjadi sumber bahan bakar utama pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) selama lebih dari enam dekade dan saat ini menyumbang sekitar 10 persen pasokan energi global.

Permintaan terhadap komoditas tersebut diperkirakan meningkat dalam beberapa tahun mendatang, seiring pembangunan reaktor baru dan rencana perluasan kapasitas reaktor yang sudah ada di berbagai negara.

Menurut World Nuclear Association (WNA), produksi uranium global pada 2022 mencapai 57.651 metrik ton U3O8. Kazakhstan, Kanada, Namibia, Australia, dan Uzbekistan tercatat sebagai lima negara produsen uranium terbesar, menyumbang sebagian besar produksi dunia.

Investing News Network, mengacu pada data WNA dan MiningDataOnline, merilis daftar lima negara dengan cadangan uranium terbesar di dunia.

1. Australia

Ilustrasi Australia (Pexels.com/Catarina Sousa)
Ilustrasi Australia (Pexels.com/Catarina Sousa)

Australia tercatat sebagai negara dengan cadangan uranium terbesar secara global, yakni mencapai 1.684.100 metrik ton atau sekitar 28 persen dari total sumber daya uranium dunia. Meskipun hanya menempati posisi keempat dalam hal produksi, negara ini unggul dalam jumlah cadangan.

Olympic Dam menjadi endapan uranium terbesar yang diketahui di dunia, dengan cadangan terbukti dan mungkin sebesar 588 juta metrik ton pada kadar rata-rata 590 gram per metrik ton uranium in-situ. Tambang itu dikelola oleh BHP dan memproduksi uranium sebagai produk sampingan.

Beberapa deposit utama lainnya, meliputi Ranger, Beverley, dan Four Mile. Ranger dikelola oleh Energy Resources of Australia yang mayoritas sahamnya dimiliki Rio Tinto, meskipun operasinya telah dihentikan pada awal 2021 dan kini sedang dalam tahap rehabilitasi. Sementara itu, Beverley dan Four Mile dikelola oleh perusahaan swasta.

2. Kazakhstan

ilustrasi Kazakhstan (unsplash.com/Kate Ibragimova)
ilustrasi Kazakhstan (unsplash.com/Kate Ibragimova)

Kazakhstan menempati posisi kedua dalam jumlah cadangan uranium global dengan total 815.200 metrik ton, atau sekitar 13 persen dari total dunia. Meski begitu, negara tersebut menjadi produsen uranium terbesar saat ini.

Produksi utama berasal dari Kazatomprom, perusahaan pertambangan uranium milik negara yang juga merupakan produsen uranium terbesar di dunia. Salah satu tambang andalannya, Inkai, merupakan proyek kerja sama dengan perusahaan Kanada Cameco dan memiliki cadangan terbukti dan mungkin sebesar 261,7 juta pon uranium dari 305,6 juta metrik ton bijih.

Sebagian besar listrik Kazakhstan saat ini masih ditopang oleh batu bara (67 persen), disusul gas alam (22 persen), tenaga air (9 persen), serta energi surya dan angin (1,5 persen).

Pemerintah setempat menargetkan perubahan bauran energi, termasuk memasukkan 5 persen tenaga nuklir dan 10 persen energi terbarukan pada 2030. Dua pembangkit nuklir telah direncanakan untuk mendukung langkah tersebut.

3. Kanada

ilustrasi Kanada (unsplash.com/Rene Baker)
ilustrasi Kanada (unsplash.com/Rene Baker)

Kanada menempati posisi ketiga dalam hal cadangan uranium global, dengan total 588.500 metrik ton atau sekitar 10 persen dari total dunia. Negara tersebut juga merupakan produsen uranium terbesar kedua secara global.

Wilayah Cekungan Athabasca di provinsi Saskatchewan dikenal sebagai pusat eksplorasi uranium utama di Kanada dan memiliki endapan dengan kadar tertinggi di dunia. Dua tambang utama di wilayah ini, yaitu Cigar Lake dan McArthur River, dimiliki oleh Cameco dan termasuk yang terbesar secara global.

Cigar Lake memiliki cadangan terbukti dan mungkin sebesar 208,6 juta pon uranium dari 600.000 metrik ton bijih dengan kadar 17,03 persen. Sementara McArthur River menyimpan 380,5 juta pon uranium dari 2,6 juta metrik ton bijih dengan kadar 6,72 persen. Meskipun sempat terhenti, kedua tambang itu telah menjadikan Saskatchewan sebagai pemain kunci di sektor uranium internasional.

Energi nuklir menyumbang sekitar 15 persen dari kebutuhan listrik Kanada, yang dilayani oleh 19 reaktor nuklir. Mengingat luas wilayahnya, Kanada menghadapi tantangan dalam distribusi energi ke daerah terpencil. Pengembangan teknologi seperti reaktor modular kecil dinilai dapat membantu menjangkau wilayah tanpa jaringan listrik konvensional.

4. Rusia

ilustrasi Rusia (pexels.com/Сергей Велов)
ilustrasi Rusia (pexels.com/Сергей Велов)

Rusia memiliki cadangan uranium sebesar 480.900 metrik ton, setara 8 persen dari total global. Mayoritas produksi uraniumnya berasal dari perusahaan milik negara Rosatom melalui ARMZ Uranium Holding, yang mengelola tambang bawah tanah Priargunsky serta mengembangkan tambang Vershinnoye di Siberia Selatan.

Per Desember 2021, energi nuklir menyumbang 19 persen dari bauran energi Rusia. Negara itu mengoperasikan 36 reaktor nuklir dengan total kapasitas 26.802 megawatt, dan empat unit tambahan sedang dibangun untuk meningkatkan pasokan energi domestik.

Selain menjadi salah satu dari 10 produsen uranium terbesar, Rusia tetap menjadi pemasok utama di pasar internasional. Pada 2023, sekitar 27 persen pasokan uranium yang diperkaya ke Amerika Serikat berasal dari Rusia. Namun, pada Mei 2024, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang pelarangan impor uranium yang diperkaya dari Rusia.

Konflik dengan Ukraina turut menimbulkan ketidakpastian terhadap kelanjutan ekspor Rusia. Presiden Vladimir Putin pada September 2024 menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor uranium sebagai respons atas sanksi internasional yang masih berlaku. Meskipun demikian, beberapa negara Eropa seperti Prancis masih tercatat mengimpor uranium dari Rusia.

5. Namibia

ilustrasi tambang (unsplash.com/Shane McLendon)

Namibia menempati peringkat kelima dalam hal cadangan uranium global dengan total 470.100 metrik ton, setara dengan 8 persen dari cadangan dunia. Meski demikian, negara tersebut merupakan produsen uranium terbesar ketiga secara global.

Dua tambang utama di Namibia, yakni Langer Heinrich milik Paladin Energy dan Rössing yang mayoritas sahamnya dimiliki China National Uranium, menyumbang sekitar 10 persen dari produksi uranium dunia. Langer Heinrich memiliki cadangan terbukti dan mungkin sebesar 83,8 juta pon uranium dari 84,8 juta metrik ton bijih dengan kadar 448 bagian per juta.

Beberapa deposit besar lainnya termasuk Trekkopje milik Orano, serta tambang kelas dunia Husab, yang juga mayoritas sahamnya dimiliki China National Uranium. Husab memiliki cadangan uranium sebesar 224,8 juta pon.

Pemerintah Namibia mendukung pengembangan sektor pertambangan uranium, meskipun negara ini belum memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir. Dukungan terhadap industri nuklir nasional tetap berjalan melalui kebijakan dan proyek pertambangan yang terus dikembangkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us