Neraca Dagang Mei 2020 Surplus tapi Tidak Menggembirakan, Kenapa?

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Mei 2020 mengalami surplus sebesar US$2,1 miliar atau Rp30 triliun (asumsi nilai tukar rupiah Rp14.317 per dolar). Namun, capaian itu disebut dinilai kurang menggembirakan.
"Jadi kalau dikihat capaiannya kurang menggembirakan karena ekspor turun 28,95 persen (yoy) dan impor turun lebih dalam 42,2 persen (yoy)," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam virtual conference, Senin (15/6).
1. Penurunan impor khususnya terhadap barang modal dan bahan baku perlu diwaspadai

Suhariyanto mengingatkan pemerintah agar impor barang modal dan bahan baku mendapat perhatian lebih. Pasalnya, penurunan terhadap dua komoditas tersebut akan berpengaruh besar terhadap industri Dan perdagangan di dalam negeri. Selain jtu, barang modal akan berpengaruh terhadap investasi dalam pertumbuhan ekonomi.
"Namun demikian secara kumulatif, Januari-Mei 2020 neraca perdagangan surplus US$4,31 miliar. Surplus ini menggemberikan di tengah COVID-19. Namun tetap perlu diwaspadai terjadi penurunan ekspor maupun impor. Karena negara tujuan utama Kita juga mengalami pelemahan ekonomi," jelas pria yang akrab disapa Kecuk ini.
2. Ekspor Indonesia turun

Nilai ekspor Indonesia Mei 2020 mencapai US$10,53 miliar atau menurun 13,40 persen dibanding ekspor April 2020. Jika dibandingkan Mei 2019 turun 28,95 persen (yoy).
Ekspor nonmigas Mei 2020 mencapai US$9,88 miliar, turun 14,81 persen dibanding April 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Mei 2019, turun 27,81 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2020 mencapai US$64,46 miliar atau turun 5,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$60,97 miliar atau turun 3,50 persen.
3. Impor ikut turun

Impor Indonesia Mei 2020 mencapai US$8,44 miliar atau turun 32,65 persen dibanding April 2020, demikian juga apabila dibandingkan Mei 2019 turun 42,20 persen.
Impor migas Mei 2020 tercatat sebesar US$0,66 miliar atau turun 23,04 persen dibanding April 2020, demikian juga apabila dibandingkan Mei 2019 turun 69,87 persen.
Sementara itu impor nonmigas Mei 2020 mencapai US$7,78 miliar atau turun 33,36 persen dibanding April 2020. Apabila dibandingkan Mei 2019 juga turun 37,34 persen.