Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ombudsman Ungkap Warga Rempang Dipaksa Pindah, Bahlil: Nanti Dicek

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam acara perayaan HUT ke-76 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, akan memeriksa kondisi warga Rempang yang dilaporkan Ombudsman mengalami tekanan saat diminta persetujuan pindah.

Namun, kata Bahlil, temuan Ombudsman masih bersifat rekomendasi. Sehingga dia perlu memeriksa ke lapangan apakah temuan itu benar atau tidak.

"Enggak lah, temuan Ombudsman nanti kita cek. Namanya kan masih rekomendasi. Tapi kita tidak boleh juga subjektif. Nanti kita lihat perkembangannya," ucap Bahlil di Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (28/9/2023).

1. Bahlil sebut sudah pernah turun langsung temui warga Rempang

Masyarakat Melayu Deli menggelar doa bersama untuk masyarakat Melayu Rempang dan Galang (IDN Times/Taufik Syahputra)

Bahlil mengatakan, dia sudah turun langsung menemui perwakilan warga Rempang. Menurutnya, pemerintah sudah memenuhi sejumlah permintaan dari warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City.

"Saya kan sudah turun. Saya pemerintah atau bukan? Belum maksimal nanti kita lihat lagi. Saya minggu depan mau ke sana," ucap Bahlil.

2. Lebih dari 300 KK setuju dipindahkan

Suasana di Pulau Rempang (IDN Times/Indah Permata Sari)

Pemerintah sendiri batal merelokasi warga Rempang ke Pulau Galang. Warga akan dipindahkan ke Kampung Tanjung Banon yang masih terletak di Pulau Rempang.

Bahlil mengatakan, sejauh ini sudah ada 300 keluarga yang menyetujui rencana pemindahan itu.

"Masih 300 lebih ya," ujar Bahlil.

3. Ombudsman ungkap warga Rempang dapat tekanan buat tanda tangan formulir pindah

Posko pendaftaran relokasi untuk masyarakat Rempang (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sebelumnya, Anggota Ombudsman RI Johanes Widijantoro mengatakan, warga Rempang tak mendapatkan penjelasan yang utuh mengenai rencana perpindahan akibat pengembangan Rempang Eco-City.

Warga Kampung Pasair Panjang menilai, proyek pembangunan Rempang Eco-City sangat terburu-buru, dan pada akhirnya informasi yang diperoleh menjadi tak pasti atau berubah-ubah.

Namun, tim yang turun ke lapangan justru menekan warga untuk mengisi formulir pindah.

"Yang paling menggelisahkan hari ini adalah mereka didatangi oleh petugas, tim gabungan dari Pemkot, BP Batam, TNI Polri yang istilahnya door to door untuk bergerilya meminta persetujuan warga," kata Johanes.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us