Pelni Siapkan 55 Kapal untuk Angkutan Lebaran 2025

- Pelni menyiapkan 55 kapal untuk Angkutan Lebaran 2025, terdiri dari 25 kapal penumpang dan 30 kapal perintis.
- Kapasitas total kursi yang disediakan adalah 60.212 seat
Jakarta, IDN Times - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menyiapkan 55 kapal untuk Angkutan Lebaran 2025. Adapun rinciannya adalah 25 kapal penumpang dan 30 kapal perintis.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni, Nuraini Dessy, mengatakan jumlah kapal penumpang yang disiapkan pada tahun ini menurun dibandingkan Angkutan Lebaran 2024. Sebagaimana diketahui, pada tahun lalu Pelni menyiapkan 26 kapal penumpang selama periode mudik Lebaran.
"Tahun lalu memang kami mengoperasikan di 26 kapal. Namun, KM Umsini sama-sama kita tahu bahwa Umsini mengalami insiden dan 30 kapal perintis yang akan juga siap beroperasi," kata Dessy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
1. Rincian ketersediaan kursi dari Pelni

Adapun dari 25 kapal penumpang, Pelni menyediakan 48.323 seat atau kursi dan menyinggahi 74 pelabuhan di Indonesia.
Sementara untuk 30 kapal perintis memiliki 11.889 kursi dan menyinggahi 230 pelabuhan.
"Total seluruh kapasitas ada di 60.212 seat," ujar Dessy.
2. Ada 700 ribu lebih tiket yang disiapkan Pelni

Di sisi lain, Dessy mengungkapkan, Pelni menyiapkan total tiket angkutan Lebaran 2025 sebanyak 781.723 tiket. Dari total tersebut, sebanyak 30 persen tiket sudah terjual.
"Tiket Pelni sudah terjual, saat ini memang sudah dibuka di H-30, dan untuk angkutan mudik ini sudah diangka 30 persen terjual, dan baliknya baru 7 persen," papar Dessy.
3. Puncak arus mudik Pelni diperkirakan 26 Maret 2025

Dessy menyebut, Pelni menetapkan periode angkutan Lebaran mulai 16 Maret 2025 hingga 16 April 2025.
Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 26 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik pada 7 April 2025.
Sejalan dengan itu, Pelni menyiapkan sejumlah langkah strategis selama angkutan Lebaran 2025. Beberapa di antaranya adalah memastikan seluruh kapal sudah melaksanakan docking, ramp check di seluruh kapal, baik kapal penumpang maupun kapal perintis.
"Ini dilakukan oleh regulator atau Kementerian Perhubungan di seluruh wilayah Indonesia, kemudian monitoring ketersediaan BBM, air tawar, serta perbekalan lainnya, serta workshop keselamatan kapal," tutur Dessy.
Kemudian menyesuaikan rute dan jadwal guna mengakomodir kantong-kantong penumpang yang cukup tinggi. Selain itu, Pelni juga melakukan kegiatan posko dan monitoring.
"Ini juga kami lakukan di kantor pusat, kemudian di kementerian perhubungan, serta cabang-cabang PT Pelni seluruh wilayah Indonesia," ujar Dessy.