Jakarta, IDN Times - PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan produk baru reksa dana saham syariah. Produk berbasis efek syariah luar negeri yang diberi nama Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar itu dirilis pada (26/11) di SCBD, Jakarta Selatan.
”Untuk produk ini, kami menargetkan investor ritel dan institusi yang memiliki eskpor di USD dan menginginkan imbal hasil maksimal dalam jangka panjang,” ujar Direktur Utama DIM, Marsangap P Tamba.
Jumlah produk Danareksa G20 Sharia Equity Fund yang diluncurkan mengingat jumlah produk semacam ini masih minim padahal minat terhadap reksa dana sangat tinggi. Dalam kurun waktu 2016 sampai dengan 31 Desember 2018, pertumbuhan reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri mencapai 898 persen dari Rp901 miliar menjadi Rp9 triliun.
"Angka tersebut menunjukkan minat investor Indonesia yang sangat besar, namun di sisi lain kami melihat jumlah produk yang ditawarkan untuk saat ini masih sangat terbatas, sehingga investor tidak diberikan banyak pilihan,” lanjutnya.
Pemilihan tema produk ini juga memiliki alasan tersendiri oleh pihak DIM. Marsangap mengatakan bahwa pemilihan tema ini dikarenakan melihat PDB negara-negara G20 yang menyumbang sekitar 83 persen PDB dunia dan sekitar 75 persen dari perdagangan dunia berasal dari negara G20.
Tidak hanya itu, potensi geografis dan demografis negara yang tergabung dalam anggota G20, 60,8 persen dari total daratan dunia memiliki 64,3 persen penduduk dunia.
DIM mengklaim produk Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar ini merupakan produk dengan perpaduan sempurna. Nasabah dapat meraih kesempatan berinvestasi pada developed market (pasar yang sudah berkembang) dan emerging market (pasar yang baru berkembang) pada waktu yang bersamaan.
Dengan begitu mereka dapat sekaligus memecahkan masalah adanya risiko capital outflow dari developed ke emerging market maupun sebaliknya.