Penghapusan Koridor 1 TransJakarta Bisa Jadi Kesalahan Fatal

- Pola perjalanan pengguna TransJakarta Koridor 1 berbeda dengan MRT fase dua rute yang sama
- Dharmaningtyas mengkritik rencana penghapusan layanan TransJakarta Koridor 1 karena pola perjalanan pengguna yang berbeda dengan MRT
Jakarta, IDN Times - Pengamat transportasi, Dharmaningtyas mengkritik pernyataan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Laputo yang berencana menghapuskan layanan TransJakarta (TJ) Koridor 1 rute Blok M - Kota. Rencana penghapusan tersebut lantaran bakal ada jalur MRT fase dua dengan rute yang sama.
Kritik disampaikan Dharmaningtyas sebab kedua moda transportasi itu bakal memiliki segmentasi pengguna yang berbeda. Di sisi lain, pola perjalanan pengguna TJ juga berbeda dengan pola perjalanan pengguna MRT.
"Kalau Kadishub atau insan Dinas Perhubungan sesekali naik Koridor 1 dari Blok M sampai Kota akan tahu bahwa pelanggan Koridor 1 saat ini sudah mengalami pergeseran dibandingkan dengan 21 tahun silam saat Koridor 1 untuk pertama kalinya dioperasikan untuk rute Blok M – Kota," kata Dharmaningtyas dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (26/12/2024).
1. Pola perjalanan pengguna TJ Koridor 1 saat ini

Dulu, kata Dharmaningtyas, sebagian pelanggan dari Blok M akan banyak naik dari Halte Ratu Plaza (Bunderan Senayan) sampai dengan Monas, dan akan banyak turun mulai dari Halte Dukuh Atas hingga Harmoni. Demikian pula pada saat jam sibuk sore hingga petang hari, pelanggan terbanyak mulai naik dari Halte Harmoni hingga Bunderan Senayan, dan turun di Blok M.
Sekarang dengan adanya pengembangan koridor, termasuk Koridor 13 dan pengembangan rute TJ, Koridor 1 telah menghubungkan layanan dengan Koridor 2, 3, 4, 6, 8, 9, 12,13, dan layanan sejumlah rute nonkoridor, seperti 1A (Balai Kota-Pantai Maju), 1C (Blok M – Pesanggrahan), 1E (Blok M – Pondok Labu), 1N (Blok M – Tanah Abang), 1P (Blok M – Senen), 1Q (Blok M – Rempoa), 3H (Jelambar – Kota), 4K (Kejaksaan – Pulogadung), 5A (Ragunan – Balai Kota via Kuningan), 6B (Ragunan – Balai Kota via Semanggi), 6M (Blok M – Stasiun Manggarai), 6U (Blok – Pasar Minggu via Mampang), 6V (Ragunan – GBK), 7B (Blok M – Kampung Rambutan), 8C (Kebayoran Lama – Tanah Abang), 8D (Blok M – Joglo), 8E (Blok M – Bintaro), T22 (Kejaksaan – Ciputat), Jak 31 (Blok M – Andara), serta Jak 102 (Blok M – Lebak Bulus).
Pola perjalanan pengguna TJ Koridor 1 pun kini telah berubah, sedikit yang naik dan turun di Blok M. Pada pagi hari, pelanggan banyak naik dari Halte CSW, Bunderan Senayan, GBK, Benhil, Karet, Dukuh Atas, hingga Monas.
Pelanggan naik dari CSW merupakan perpindahan dari Koridor 13 maupun rute-rute non-koridor yang akan menuju ke arah Kawasan Sudirman – Thamrin hingga Monas. Pelanggan banyak yang turun mulai dari Halte Bunderan Senayan, hingga Monas.
Sementara pada sore hari, pelanggan akan banyak naik dari Harmoni, Monas, hingga GBK dan mayoritas turun di Halte Kejaksaan untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Koridor 13 dan sejumlah rute non koridor. Sedikit yang turun di Blok M.
"Dengan pola perjalanan mereka yang pendek tersebut, rasanya sulit mereka dipaksa pindah ke MRT yang ongkosnya jauh lebih mahal. Menghapuskan layanan TransJakarta Koridor 1 justru akan dapat mendorong penggunaan motor yang lebih banyak lagi dari para pengguna Transjakarta yang dihapuskan," ujar Dharmaningtyas.
2. Penghapusan layanan TJ Koridor 1 kesalahan fatal

Oleh karena itu, melihat jaringan rute Koridor 1 yang begitu banyak dan luas, maka Dharmaningtyas menilai penghapusan layanan Koridor 1 adalah suatu kesalahan amat fatal.
"Pernyataan Kadishub Syafrin Lupito yang menghapuskan layanan TJ Koridor 1 itu menjadi bukti bahwa Kadishub dan insan Dinas Perhubungan sendiri tidak pernah naik TJ, khususnya Koridor 1 sehingga staf-stafnya tidak dapat memberikan masukan yang sesuai realitas," kata dia.
3. Alasan penghapusan layanan TransJakarta Koridor 1

Sebelumnya, Syafrin dalam rapat dengan DPRD DKI Jakarta mengatakan, rencana penghapusan layanan TransJakarta koridor I rute Blok M-Kota memang sudah masuk dalam perencanaan induk.
"Terkait dengan perencanaan untuk tumpang tindih layanan, memang sudah masuk juga dalam rencana induk transportasi Jakarta. Contohnya, untuk MRT Lebak Bulus sampai dengan Kota terbangun, maka untuk layanan koridor 1 Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu ditiadakan," ujar Syafrin, dikutip Jumat (20/12/2024).
Syafrin menambahkan, selain peniadaan layanan koridor 1, penghapusan layanan koridor 2 dari Pulogadung sampai Harmoni juga dialihkan.
"Setelah MRT dari Ujung Menteng sampai ke Tomang terbangun, maka layanan koridor 2 Pulogadung sampai Harmoni, maupun layanan koridor 3 dari Harmoni ke Kalideres, ini akan dilakukan semacam re-routing," katanya.