Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perbedaan LSP dan LSK (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi perbedaan LSP dan LSK (pexels.com/Yan Krukau)

Intinya sih...

  • LSP dan LSK memiliki dasar hukum, fungsi, dan sasaran berbeda
  • LSP diatur oleh UU Ketenagakerjaan, sedangkan LSK dibentuk berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional

Di dunia kerja dan pendidikan vokasional, kamu mungkin pernah mendengar istilah LSP dan LSK. Namun, apakah kamu tahu apa sebenarnya perbedaan LSP dan LSK?

Meski sama-sama bertugas melakukan sertifikasi, keduanya memiliki dasar hukum, fungsi, dan sasaran berbeda. Penting bagi kamu yang ingin meningkatkan kualitas diri atau lembagamu untuk memahami perbedaan ini sebelum memilih jalur sertifikasi.

LSP adalah singkatan dari Lembaga Sertifikasi Profesi, yang bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja sesuai standar industri. Sementara LSK atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah lembaga yang mengeluarkan sertifikat bagi peserta didik jalur pendidikan nonformal seperti kursus atau pelatihan.

Keduanya diakui negara, namun memiliki sasaran dan konteks penggunaan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut, ya!

1. Dasar hukum yang membedakan kewenangan LSP dan LSK

ilustrasi mengikuti pelatihan LSP (pexels.com/RDNE Stock project)

Perbedaan LSP dan LSK terlihat jelas dari dasar hukum pembentukannya. LSP berlandaskan pada Undang-Undang (Uu) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mengatur tentang pentingnya sertifikasi bagi tenaga kerja. Dengan kata lain, jika kamu sudah atau akan memasuki dunia kerja, LSP adalah jalur yang relevan. Sedangkan LSK dibentuk berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengakui hasil belajar melalui jalur nonformal.

Dari sisi kewenangan, LSP mendapat lisensi langsung dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan diakui secara nasional. Sebaliknya, LSK biasanya berada di bawah koordinasi Direktorat Kursus dan Pelatihan, serta bisa mendapatkan akreditasi dari pihak seperti Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Jadi, jika kamu peserta didik di jalur nonformal, LSK bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.

2. Jenis sertifikat yang dihasilkan dan masa berlakunya

ilustrasi mengikuti pelatihan LSK (pexels.com/Mikhail Nilov)

LSP dan LSK sama-sama mengeluarkan sertifikat kompetensi, namun dengan pendekatan dan masa berlaku berbeda. LSP memberikan Sertifikat Kompetensi Kerja yang berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lainnya yang relevan dengan industri. Sertifikasi ini berlaku selama 3 tahun dan perlu diperbarui untuk memastikan keahlianmu tetap sesuai standar industri yang terus berkembang.

Sebaliknya, LSK menerbitkan Sertifikat Kompetensi Lulusan (SKL) yang lebih bersifat akademik dan biasanya berlaku seumur hidup, mirip seperti ijazah. Sertifikat dari LSK mencakup pencapaian kompetensi berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Jadi, jika kamu lebih fokus pada jalur pendidikan, LSK bisa menjadi pilihan yang lebih cocok. 

3. Siapa yang cocok menggunakan LSP dan LSK?

ilustrasi mengikuti pelatihan LSK (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika kamu seorang pekerja profesional atau seseorang yang ingin bersaing di dunia kerja, LSP adalah jalur sertifikasi yang paling ideal. LSP cocok untuk teknisi, manajer, pengusaha, atau siapa pun yang ingin menunjukkan kemampuan profesionalnya di pasar kerja. Banyak perusahaan juga mulai mewajibkan sertifikasi dari LSP sebagai syarat rekrutmen.

Namun, jika kamu adalah pelajar, peserta kursus, atau tenaga pengajar di lembaga nonformal, LSK adalah jalur yang relevan. LSK dirancang untuk mengakomodasi mereka yang belajar secara informal dan ingin memiliki bukti tertulis atas kompetensi yang telah dicapai. Ini termasuk peserta pelatihan komputer, bahasa, desain, hingga instruktur di pusat pelatihan keterampilan. 

4. Sertifikasi sebagai investasi masa depanmu

ilustrasi mengikuti pelatihan LSP (pexels.com/Kampus Production)

Perbedaan LSP dan LSK bukan hanya soal nama lembaga, tapi juga tentang strategi pengembangan diri yang kamu pilih. Sertifikasi dari LSP bisa menjadi tiket emas untuk naik jabatan, pindah kerja ke perusahaan besar, bahkan bekerja di luar negeri. Banyak institusi multinasional mengakui sertifikasi LSP karena terstandarisasi secara nasional dan terkadang internasional.

Di sisi lain, sertifikasi LSK adalah bukti kamu telah menyelesaikan pelatihan secara kompeten. Sertifikat ini bisa digunakan untuk melamar pekerjaan, mengembangkan usaha sendiri, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jadi, apa pun jalurnya, keduanya bisa menjadi investasi jangka panjang bagi masa depanmu. Pilihlah berdasarkan tujuan dan kebutuhanmu sendiri. 

Setelah membaca penjelasan di atas, kamu tentu sudah bisa melihat dengan jelas perbedaan LSP dan LSK. Keduanya sama-sama penting, tergantung dari posisi kamu saat ini, apakah kamu seorang profesional, pelajar, atau peserta pelatihan. Jangan sampai salah memilih, karena ini menyangkut pengakuan kompetensimu di masa depan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team