Perdana, Pesawat Airbus Komersial Mendarat di Bandara Banyuwangi
Banyuwangi, IDN Times - Bandara Banyuwangi mencatat sejarah penting hari ini. Pesawat Airbus A-320 dari maskapai penerbangan Citilink pertama kali mendarat di landasan Bandara Banyuwangi, Kamis (9/8).
1. Dua kali dalam sehari
Ke depan, pesawat itu secara reguler akan melayani rute Jakarta-Banyuwangi dengan frekuensi dua kali per hari. District Sales Manager Citilink Dadang Teguh Setiawan mengatakan, Citilink menggunakan pesawat Airbus A-320 berkapasitas 180 penumpang untuk melayani rute tersebut.
Sebelumnya, rute ini menggunakan Boeing 737-500 yang berkapasitas lebih sedikit, yakni 120 penumpang.
2. Rute Jakarta-Banyuwangi tinggi potensi
Citilink yang merupakan maskapai anggota Garuda Indonesia Grup menyadari ada potensi pasar yang tinggi pada rute Jakarta-Banyuwangi. Inilah salah satu alasan penggantian tipe pesawat untuk melayani rute tersebut.
"Rata-rata load factor penumpang Banyuwangi sekitar 80-90 persen. Dengan angka di kisaran itu, kami berani meningkatkan kapasitas penumpang," kata Dadang.
Semula, bahkan Citilink hanya terbang sekali per hari, dan sudah sejak beberapa bulan lalu menjadi dua kali per hari.
3. Bandara Banyuwangi juga berkembang pesat
Selain itu, penggantian jenis pesawat ini juga seiring dengan peningkatan infrastruktur Bandara Banyuwangi. Salah satunya, landasan bandara yang terus ditebalkan serta perluasan apron. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku bangga dengan pendaratan pesawat Airbus ini.
"Sebuah daerah yang sebelumnya tidak dikenal, sekarang terus tumbuh. Kerja keras rakyat Banyuwangi menghasilkan dampak-dampak kemajuan yang terukur, salah satunya pertumbuhan bandara yang cukup pesat," kata Bupati Anas, seperti rilis yang diterima IDN Times dari Humas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Dia mengakui, masih banyak kekurangan yang ada, tapi pembenahan terus dilakukan bersama. Pengembangan Bandara Banyuwangi, lanjut Anas, efektif dalam mendorong ekonomi di kawasan timur Jawa.
Selain Banyuwangi, penerbangan langsung dari dan ke Jakarta ikut memudahkan mobilitas daerah Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Bali bagian barat. “Bandara ini adalah bagian dari upaya memperkuat ekonomi kawasan atau daerah-daerah sesuai kerangka Nawacita Jokowi-JK,” kata dia.
