Seorang dokter menunggu di dalam bilik pelindung untuk melakukan uji usap infeksi virus corona (COVID-19) terhadap pasien di Pusat Medis Sunway, saat wabah masih terjadi, di Subang Jaya, Malaysia, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng)
Sebelumnya pada Minggu, Muhyiddin mengumumkan bahwa Malaysia akan memperpanjang fase 1 penguncian nasionalnya setelah 28 Juni untuk mengekang penyebaran COVID-19. Pembatasan sebelumnya telah ditetapkan akan berakhir pada Senin tetapi Muhyiddin mengatakan bahwa aturan ketat itu tidak akan dilonggarkan sampai kasus harian turun di bawah 4.000 kasus.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan kepada wartawan bahwa paket bantuan keuangan yang lebih komprehensif akan diperluas ke keluarga berpenghasilan rendah serta usaha kecil dan menengah yang terkena dampak pandemik.
“Semua orang menunggu bagaimana pemerintah akan membantu mereka yang terkena dampak. Saya ingin menekankan di sini bahwa bantuan akan diberikan kepada kelompok B40 dan M40, dan moratorium pinjaman untuk kelompok T20, kami juga akan mempertimbangkan kebutuhan mereka. Ini akan menjadi paket yang komprehensif,” kata Muhyiddin.
“Yang penting bagi kami untuk memberikan dukungan kepada semua lapisan masyarakat, dan dalam iklim saat ini, sekitar 12 juta orang terpengaruh. Kami dapat meningkatkan tingkat bantuan yang diberikan kepada mereka,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa fase 1 dari perintah kontrol gerakan (MCO) akan dipertahankan hingga tiga indikator nilai ambang batas tercapai.
Indikatornya yaitu jumlah kasus harian COVID-19 turun hingga di bawah 4.000, tingkat penggunaan tempat tidur di unit perawatan intensif berada pada level sedang dan 10 persen populasi telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
“Berdasarkan evaluasi risiko yang dilakukan Kementerian Kesehatan, pemerintah akan mempertahankan periode fase 1 secara nasional,” kata Ismail Sabri.
“Ini mempertimbangkan situasi saat ini yang belum berhasil bertransisi dari fase 1 ke fase 2, di mana grafik harian kasus positif COVID-19 menunjukkan tren horizontal,” tambahnya.
Pada Senin, Malaysia mencatat 5.218 kasus baru COVID-19. Sekarang ada lebih dari 735 ribu kasus secara nasional. Di mana lebih dari 4.900 orang telah meninggal karena COVID-19 di Malaysia.