Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petrobras (unsplash.com/Espelho Social)

Intinya sih...

  • Kemitraan untuk modernisasi pelayaran Petrobras bersama anak perusahaannya, Transpetro, berperan sebagai penggerak utama dalam kemitraan ini untuk memperkuat logistik energi Brasil.

  • Dukungan investasi dan teknologi China: Chambriard telah mengundang investor China pada April 2025, untuk mengunjungi galangan kapal Brasil guna menjajaki peluang kemitraan.

  • Dampak ekonomi dan tantangan ke depan: Kemitraan ini diproyeksikan menghasilkan 11 ribu lapangan kerja dan kontrak senilai 16,5 miliar reais (Rp49,2 triliun) hingga 2030.

Jakarta, IDN Times - Petrobras, perusahaan minyak milik negara Brasil, mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan China untuk merevitalisasi industri galangan kapal nasional. Inisiatif ini dipimpin oleh CEO Petrobras, Magda Chambriard, yang menekankan pentingnya investasi asing untuk meningkatkan infrastruktur dan sektor pelayaran Brasil.

Petrobras menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah perusahaan China ternama, termasuk Cosco, Offshore Oil Engineering Co., China State Shipbuilding Co., dan China International Marine Containers Ltd. Kemitraan ini juga melibatkan galangan kapal Brasil seperti EBR, Rio Grande, Maua, Enseada, dan Atlantico Sul untuk mendorong kolaborasi teknologi dan bisnis.

1. Kemitraan untuk modernisasi pelayaran

Petrobras bersama anak perusahaannya, Transpetro, berperan sebagai penggerak utama dalam kemitraan ini untuk memperkuat logistik energi Brasil. Kolaborasi ini diharapkan membawa transfer teknologi canggih dari China, terutama dalam pembangunan kapal dan infrastruktur maritim.

“Kami melihat peluang besar untuk meningkatkan kapabilitas kami melalui keahlian China,” kata Magda Chambriard, dilansir Bloomberg.

Kemitraan ini juga bertujuan mengurangi ketergantungan Brasil pada kapal sewaan asing. Petrobras berencana memesan 52 kapal baru hingga 2026 dengan investasi sebesar 29 miliar reais (Rp86,5 triliun).

Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva untuk menciptakan lapangan kerja melalui industri galangan kapal.

2. Dukungan investasi dan teknologi China

Chambriard telah mengundang investor China pada April 2025, untuk mengunjungi galangan kapal Brasil guna menjajaki peluang kemitraan. Pertemuan di Beijing bersama pejabat Tiongkok dan pengusaha menandai langkah awal pembicaraan yang kini membuahkan nota kesepahaman.

“Kami ingin membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan,” ujar Chambriard.

Perusahaan China seperti Cosco dan China State Shipbuilding Co. diharapkan membawa keahlian dalam teknologi rendah karbon, seperti penangkapan karbon dan produksi hidrogen.

Kemitraan ini juga memperkuat posisi China sebagai pasar ekspor minyak terbesar Petrobras, yang menyumbang 40 persen dari total ekspor minyak perusahaan.

3. Dampak ekonomi dan tantangan ke depan

Kemitraan ini diproyeksikan menghasilkan 11 ribu lapangan kerja dan kontrak senilai 16,5 miliar reais (Rp49,2 triliun) hingga 2030. Fokus pada konten lokal sebesar 45-65 persen di galangan kapal Brasil diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

“Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat industri nasional kami,” kata seorang pejabat Petrobras.

Tantangan lingkungan dan geopolitik tetap menjadi perhatian. Rencana Petrobras untuk mengebor di wilayah sensitif seperti cekungan Foz do Amazonas menuai kritik dari kelompok lingkungan.

Selain itu, ketegangan perdagangan AS-China dapat mengganggu kemitraan ini, menuntut Petrobras untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan risiko global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team