PIS Gandeng doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal di Wilayah 3T

- PIS bekerja sama dengan doctorSHARE untuk operasional Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II di wilayah 3T Indonesia, menyediakan layanan kesehatan gratis dan berharap dapat menjangkau 4 ribu warga.
- Rumah Sakit Kapal dilengkapi fasilitas medis lengkap termasuk tempat tidur rawat inap, ruang operasi mayor, ruang kelahiran normal, dan laboratorium terintegrasi dengan bank darah.
- Rumah Sakit Kapal beroperasi di Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat yang masuk dalam wilayah 3T Indonesia, melayani seluruh distrik dengan jumlah penduduk antara 1.110 hingga 1.890 jiwa.
Jakarta, IDN Times – PT Pertamina International Shipping (PIS) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung layanan kesehatan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia melalui pengoperasian Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II.
Rumah sakit apung yang dikelola oleh Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) ini memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat di daerah 3T, termasuk Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
1. Layanan ini bisa menjangkau 4 ribu warga

Manager CSR PT Pertamina International Shipping (PIS), Alih Istik Wahyuni, menyampaikan kerja sama dengan doctorSHARE telah berlangsung sejak tahun 2023 dan kembali diperkuat pada tahun ini. Tahun 2024, kerja sama difokuskan pada pengoperasian Rumah Sakit Kapal di Desa Kabare, Distrik Waigeo Utara.
"Kami melanjutkan kolaborasi ini bersama Pertamina International Shipping dan Kilang Pertamina untuk kembali mendukung kegiatan medis doctorSHARE di Waigeo Utara. Harapannya, layanan ini dapat menjangkau hingga 4.000 warga," ujar Alih dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).
Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan tanggung jawab sosial perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah terpencil. Ke depan, PIS berharap kolaborasi ini dapat terus diperluas ke wilayah 3T lainnya.
2. Rincian fasilitas rumah sakit di kapal PIS

Ketua Yayasan Dokter Peduli, Tutuk Utomo, menjelaskan bahwa Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II merupakan hasil konversi dari Accommodation Work Barge (AWB) dengan luas 25 x 40 meter atau sekitar 900 meter persegi. Rumah sakit ini dilengkapi berbagai fasilitas medis, termasuk 21 tempat tidur rawat inap.
"Fasilitas lainnya mencakup dua ruang operasi mayor, ruang kelahiran normal, ruang pemulihan (RR), sembilan klinik spesialis dan umum, ruang IGD, ruang radiologi, serta laboratorium yang terintegrasi dengan bank darah. Fasilitas ini memungkinkan kami menangani operasi-operasi besar dengan dukungan transfusi darah," paparnya.
Tutuk menambahkan bahwa dari total 1.337 pasien, rumah sakit juga telah menangani beberapa kasus persalinan caesar. Ia menyoroti bahwa tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih menjadi tantangan besar dalam sistem pelayanan kesehatan nasional.
"Selama sekitar 20 hari beroperasi di Waigeo, kami telah melayani lebih dari 1.300 pasien. Minggu lalu, kami juga menangani dua kasus persalinan caesar, yang menjadi isu krusial mengingat angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi," jelasnya.
3. Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat masuk wilayah 3T

Adapun rumah sakit ini beroperasi di Desa Kabare, Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat. Distrik tersebut termasuk dalam kategori wilayah 3T dan memiliki 9 desa atau kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai 1.880 jiwa.
Layanan rumah sakit kapal ini menjangkau seluruh distrik di Kabupaten Raja Ampat. Secara keseluruhan, terdapat tujuh distrik dengan jumlah penduduk masing-masing antara 1.110 hingga 1.890 jiwa.