Prabowo Mau Hotel BUMN Dihapus, Erick Thohir Buka Suara

06 Mar 2024, 10:20 WIB

Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto hadir dalam Mandiri Investment Forum 2024. (dok. YouTube Bank Mandiri)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menilai BUMN tak perlu lagi terjun ke sektor perhotelan.

Hal itu dilontarkannya langsung di hadapan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3/2024). Menurutnya, saat ini sektor swasta yang harus lebih dominan.

“Kita harus mengarahkan sektor swasta untuk lebih dominan. Jika mungkin, kita tidak perlu lagi hotel BUMN menurut saya. Bagaimana Erick Thohir? Saya meminta saran Anda,” ucap Prabowo.

1. Peran BUMN sebagai perintis dan penerusnya adalah swasta

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Prabowo mengatakan, sektor swasta perlu diberikan peluang yang lebih luas. Dia pun mengatakan perlu adanya program rasionalisasi hingga privatisasi BUMN.

Menurut Prabowo, BUMN sebagai perusahaan milik pemerintah hanyalah pelopor, dan penerusnya adalah perusahaan swasta.

“Saya tidak mengerti kenapa kita harus terdepan di setiap sektor ekonomi. Saya rasa di tahun 1950-an pemerintah harus menjadi pelopor, sekarang kita membiarkan sektor swasta jadi lebih dominan,” ujar Prabowo.

2. Erick Thohir sudah menarik pengelolaan hotel BUMN menjadi satu

Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menjawab hal tersebut, Erick mengatakan dirinya memang sudah menarik pengelolaan hotel BUMN, dari sebelumnya dimiliki banyak perusahaan pelat merah, kini dijadikan satu dalam holding hotel BUMN.

“Memang dulunya, setiap BUMN punya hotel dulu. Sekarang zamannya saya, hotel-hotel itu dikonsolidasikan menjadi satu payung, yaitu jumlahnya 122 hotel,” tutur Erick.

Namun, dia mengatakan keberadaan hotel-hotel tersebut memang tak terlalu signifikan untuk bisnis BUMN.

“Apakah itu perlu? Ya menurut saya bukan sesuatu yang signifikan,” ucap Erick.

3. Erick Thohir ungkap rencana pangkas BUMN lagi

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Terkait privatisasi BUMN, Erick mengatakan dalam peta jalan atau road map BUMN sampai 2034, jumlah BUMN memang akan dipangkas lagi dari 41 perusahaan, menjadi sekitar 30 perusahaan.

“Ya memang kan sangat mendukung, dan teman-teman tahu bahwa kita di road map 2024-2034 kan kalau bisa BUMN jumlahnya 30-an, yang sekarang ini menjadi 41 pun baru tahun ini. Dari 108 menjadi 41 itu baru tahun ini, nah ke depan 30-an,” kata Erick.