Prabowo Mau Swasta Lebih Dominan, Respons Erick: BUMN Bakal Dipangkas

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir merespons permintaan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto soal sektor swasta harus lebih dominan dibandingkan BUMN.
Erick mengatakan, dalam peta jalan atau road map BUMN sampai 2034, jumlah BUMN memang akan dipangkas lagi dari 41 perusahaan, menjadi sekitar 30 perusahaan.
“Ya memang kan sangat mendukung, dan teman-teman tahu bahwa kita di road map 2024-2034 kan kalau bisa BUMN jumlahnya 30-an, yang sekarang ini menjadi 41 pun baru tahun ini. Dari 108 menjadi 41 itu baru tahun ini, nah ke depan 30-an,” kata Erick usai menghadiri Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3/2024).
1. Erick Thohir jawab Prabowo soal BUMN tak perlu punya hotel lagi

Dalam forum tahunan Mandiri, Prabowo juga mengatakan BUMN tak perlu lagi terjun ke sektor perhotelan. Erick tak menampik hal tersebut. Erick mengatakan, selama dirinya menjabat, pengelolaan hotel-hotel BUMN sudah disatukan.
“Memang dulunya, setiap BUMN punya hotel dulu. Sekarang zamannya saya, hotel-hotel itu dikonsolidasikan menjadi satu payung, yaitu jumlahnya 122 hotel. Apakah itu perlu? Ya menurut saya bukan sesuatu yang signifikan,” ucap Erick.
2. Prabowo minta saran ke Erick Thohir terkait sektor swasta agar lebih dominan

Sebelumnya, Prabowo mengusulkan agar sektor swasta bisa lebih dominan, salah satunya di sektor perhotelan. Dia pun meminta saran kepada Erick Thohir dalam Mandiri Investment Forum 2024.
“Kita harus mengarahkan sektor swasta untuk lebih dominan. Jika mungkin, kita tidak perlu lagi hotel BUMN menurut saya. Bagaimana Erick Thohir? Saya meminta saran Anda,” ucap Prabowo.
3. Prabowo sebut perusahaan pemerintah hanyalah pelopor

Prabowo mengatakan, sektor swasta perlu diberikan peluang yang lebih luas. Dia pun mengatakan perlu adanya program rasionalisasi hingga privatisasi BUMN. Sebab, menurutnya BUMN sebagai perusahaan milik pemerintah hanyalah pelopor, dan penerusnya adalah perusahaan swasta.
“Saya tidak mengerti kenapa kita harus terdepan di setiap sektor ekonomi. Saya rasa di tahun 1950-an pemerintah harus menjadi pelopor, sekarang kita membiarkan sektor swasta jadi lebih dominan,” ujar Prabowo.