Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Sebut Angka Pengangguran Turun, Begini Faktanya

ilustrasi pengangguran (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Jumlah pengangguran naik, tapi tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun menjadi 4,76 persen dari sebelumnya 4,82 persen.
  • Pemerintah siapkan 67 ribu lapangan kerja baru untuk menanggulangi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tekstil.
  • Proyeksi IMF memperkirakan tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5,0 persen pada 2025, tertinggi kedua di Asia setelah China yang diproyeksikan sebesar 5,1 persen.

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyatakan, angka pengangguran di Indonesia mengalami penurunan. Dia menyampaikan hal tersebut berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Kepala BPS lapor ke saya angka pengangguran menurun, angka kemiskinan absolut menurun, ini BPS yang bicara," kata Prabowo dalam keterangannya, dikutip Senin (21/7/2025).

1. Jumlah pengangguran naik tapi TPT menurun

ilustrasi pengangguran (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi pengangguran (pexels.com/Ron Lach)

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti sebelumnya melaporkan, jumlah pengangguran per Februari 2025 tercatat 7,28 juta orang atau setara 4,76 persen dari total angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang. Jumlahnya meningkat 83.450 orang dibandingkan Februari 2024.

"Jumlah orang menganggur 7,28 juta orang. Dibanding Februari 2024, jumlah orang menganggur meningkat 83.450 ribu orang yang naik 1,11 persen,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Namun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan menjadi 4,76 persen dari sebelumnya 4,82 persen. Penurunan terjadi karena pertumbuhan jumlah penduduk bekerja tercatat lebih tinggi, yakni 2,52 persen, dibandingkan peningkatan jumlah penganggur sebesar 1,11 persen.

Penurunan TPT paling signifikan terjadi pada kelompok perempuan, yakni dari 4,60 persen menjadi 4,41 persen. Sementara itu, TPT laki-laki justru naik tipis dari 4,96 persen menjadi 4,98 persen. Secara geografis, TPT menurun di wilayah perkotaan menjadi 5,73 persen dan di pedesaan menjadi 3,33 persen.

2. Pemerintah siapkan 67 ribu lapangan kerja baru

Ilustrasi lowongan kerja  (pexels.com/RDNE Stock Project)
Ilustrasi lowongan kerja (pexels.com/RDNE Stock Project)

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tekstil. Namun, dia menyatakan, pemerintah tengah menyiapkan 67.870 lapangan kerja baru untuk menanggulangi hal tersebut.

“PHK memang terjadi besar-besaran, tapi kami prediksi nanti akan ada 67 ribu pekerjaan baru yang nanti juga akan tersedia sebelum akhir tahun,” kata Luhut dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2025).

Luhut menyebutkan, lapangan kerja baru akan berasal dari sektor padat karya, termasuk industri tekstil, menyusul relokasi pabrik dua perusahaan tekstil global ke Pulau Jawa. Ia tidak mengungkap identitas kedua perusahaan tersebut.

Menurutnya, dua pabrik di Serang, Banten, akan menyerap 1.520 tenaga kerja. Sementara di Jawa Tengah, pembangunan 10 pabrik ditargetkan menyerap 60.481 orang. Di Jawa Barat, 11 perusahaan akan membuka lowongan bagi 5.469 pekerja, dan satu pabrik di Pleret, Jawa Timur, diperkirakan menyerap 400 pekerja.

Perusahaan-perusahaan itu disebut memilih lokasi di luar kawasan ekonomi khusus, karena proses perizinan yang lebih sederhana.

3. Proyeksi IMF: pengangguran Indonesia kedua tertinggi di Asia

ilustrasi pengangguran (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi pengangguran (pexels.com/Ron Lach)

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5,0 persen pada 2025, tertinggi kedua di Asia setelah China yang diproyeksikan sebesar 5,1 persen.

Dalam laporan IMF, tingkat pengangguran Indonesia pada 2024 tercatat 4,9 persen dan diprediksi naik menjadi 5,1 persen pada 2026. Proyeksi itu menempatkan Indonesia di atas India (4,9 persen), Filipina (4,5 persen), serta negara Asia lainnya dengan tingkat pengangguran lebih rendah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us