Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_20250710_063538_Drive.jpg
Continuous Improvement Convention hadir sebagai wadah bagi pelaku industri. (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • Produktivitas nasional rendah, pengangguran tinggi Indonesia memiliki tingkat pengangguran sebesar 7,28 juta jiwa per Februari 2025, dengan indeks produktivitas nasional di angka 74,4.

  • Strategi peningkatan produktivitas diperlukan Diperlukan strategi peningkatan produktivitas secara menyeluruh mulai dari perbaikan teknologi, sistem kerja, budaya organisasi hingga pola pikir karyawan.

  • Perbaikan menyeluruh di seluruh elemen industri penting Peningkatan produktivitas memerlukan strategi perbaikan menyeluruh di seluruh elemen industri mulai dari pengembangan teknologi hingga pola pikir karyawan.

Jakarta, IDN Times - Di tengah tantangan produktivitas nasional yang masih rendah dan ketatnya persaingan regional, Continuous Improvement Convention (CI Convention) 2025 hadir sebagai wadah strategis bagi pelaku industri untuk mempercepat transformasi dan perbaikan berkelanjutan.

Acara ini akan digelar pada 16–18 September 2025 di Yogyakarta, dan diinisiasi oleh PQM Consultants sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap peningkatan daya saing industri nasional.

"Rendahnya produktivitas nasional menjadi tantangan besar bagi dunia usaha. Untuk itu, kami ingin menjadikan CI Convention 2025 sebagai ruang berbagi praktik terbaik dan solusi nyata dari berbagai sektor industri,” ujar Managing Director dan Senior Consultant PQM Consultants, Yuwono Wijanarko dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).

Ia menjelaskan tingkat pengangguran Indonesia mencapai 7,28 juta jiwa per Februari 2025, sementara indeks produktivitas nasional hanya berada di angka 74,4 di bawah rata-rata ASEAN (78,2) serta tertinggal dari negara tetangga seperti Filipina (86,3), Singapura (82,7), dan Vietnam (80,0).

1. Alasan produktivitas tenaga kerja di Indonesia rendah

Ilustrasi tenaga kerja. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Ia menjelaskan hingga Februari 2025, Indonesia tercatat memiliki tingkat pengangguran sebesar 7,28 juta orang dengan indeks produktivitas nasional yang masih berada di angka 74,4. Jumlah tersebut lebih rendah dari rata-rata negara ASEAN yang mencapai 78,2.

Bahkan, produktivitas Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Filipina (86.3), Singapura (82.7), Thailand (80.1), Vietnam (80.0), Laos (76.7) dan Thailand (76.2).

"Kombinasi antara rendahnya produktivitas dan biaya tenaga yang kerja terus meningkat membuat daya saing industri dalam negeri lemah dan menjadikan produk Indonesia kurang kompetitif di pasar regional dan global," katanya.

2. Perlu strategi tingkatkan produktivitas nasional

Continuous Improvement Convention hadir sebagai wadah bagi pelaku industri. (Dok/Istimewa).

Menurutnya, dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia membutuhkan strategi peningkatan produktivitas secara menyeluruh mulai dari perbaikan teknologi, sistem kerja, budaya organisasi, hingga pola pikir karyawan.

Dengan demikian, CI Convention tidak hanya menjadi ajang nyata bagi para pelaku perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), tetapi juga satu-satunya konvensi yang menyediakan ruang diskusi dan konsultasi gratis bersama para konsultan ahli.

“Harapannya, ajang ini dapat membuka wawasan para pelaku bisnis agar memiliki mindset sadar biaya dan sadar terhadap proses-proses yang tidak bernilai tambah atau menimbulkan pemborosan. Lebih dari itu, mereka juga terdorong untuk mengambil langkah nyata,” ujar Yuwono Wijanarko.

3. Peningkatkan produktivitas butuh strategi menyeluruh di seluruh elemen industri

Ilustrasi industri tekstil (Pixabay)

Smeentara itu, Ketua Pelaksana CI Convention 2025 Nunung B. Hertin menyoroti pentingnya kontribusi industri dalam mendorong pertumbuhan signifikan produktivitas Indonesia pada tahun 2030, khususnya agar mampu bersaing di kawasan ASEAN.

Menurutnya, untuk mendukung hal tersebut, CI Convention tak hanya menjadi ajang nyata bagi para pelaku perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), tetapi juga satu-satunya konvensi yang menyediakan ruang diskusi dan konsultasi gratis bersama para konsultan ahli.

“Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah inovasi bagi berbagai industri dalam meningkatkan proses dan performa organisasi masing-masing," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa peningkatan produktivitas nasional memerlukan strategi perbaikan menyeluruh di seluruh elemen industri mulai dari pengembangan teknologi, pola kerja, budaya organisasi, hingga pola pikir karyawan agar hasilnya berdampak nyata.

Editorial Team