PT Bank Mandiri Siap Jadi Kreditur di Ibu Kota Baru

29 Agu 2019, 16:00 WIB

IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo resmi memilih Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara RI. Menanggapi hal itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tak ingin menyia-nyiakan kesempatan.

Sebagai emiten pelat merah, perseroan akan menangkap peluang bisnis dengan cara berperan sebagai kreditur bagi kontraktor-kontraktor yang akan ikut menggarap proyek di sana.

"Ini terbuka untuk loan buat properti, dalam artian kalau mau bangun gedung, infrastruktur seperti jalanan, telekomunikasi, mau beli kabel, semen, segala macam, pasti memerlukan funding, Kami bisa berfungsi sebagai lender, sebagai kreditur," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Panji Irawan, di Jakarta Rabu (28/8).

1. Membuka peluang tambahan kepada perseroan untuk bisnis properti

IDN Times/Auriga Agustina

Ia mengatakan, pembangunan pusat pemerintahan baru tersebut membuka peluang tambahan kepada perseroan untuk bisnis properti. "Tidak mungkin membangun kota tanpa membangun saluran air, lalu pembangkit listrik, jalanan, jembatan, segala macam, pasti sangat membuka peluang," tuturnya.

2. Infrastruktur kota baru akan menghabiskan dana hingga Rp466 triliun

IDN Times/Auriga Agustina

Pada kesempatan tersebut, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar menjelaskan, pembangunan infrastruktur ibu kota baru akan menghabiskan dana hingga Rp466 triliun. Sementara APBN hanya bisa menyanggupi pembiayaan sampai sekitar Rp93 triliun.

"Terlepas apakah itu dari APBN, apakah itu nanti private public partnership ataupun swasta, ujung pasti ada kebutuhan untuk pembangunan sarana dan prasarana. Itu juga akan proaktif di sini untuk kebutuhan dari konsumsi atau dari sisi kontraktor, baik itu swasta maupun BUMN karya," jelasnya.

3. Permintaan diprediksi akan terjadi di tahun depan

IDN Times/Auriga Agustina

Untuk itu ia menuturkan, pada tahun depan perseroan menyiapkan dana lebih untuk penyaluran kredit, karenabpermintaan diprediksi akan terjadi pada tahun depan. "Jadi waktunya sudah dekat sekali. Kita pasti akan mendapat permintaan (kredit) dalam waktu dekat ini dari para kontraktor-kontraktor," tuturnya.