Ombudsman Minta Bank Mandiri Update Sistem IT

Jakarta, IDN Times - Ombudsman Republik Indonesia menyampaikan bahwa insiden perubahan saldo nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang terjadi pada Sabtu (20/7) lalu, murni masalah sistem.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Ombudsman RI Dadan Suharmawijaya usai pihaknya menerima penjelasan lengkap dari pihak Bank Mandiri mengenai penyebab dan langkah normalisasi saldo rekening nasabah yang telah dilakukan.
“Jadi Insiden perubahan saldo rekening memang disebabkan oleh adanya malfunction pada hardware dan probabilitas kejadiannya sangat kecil. Kami meyakini bahwa memang tidak ada nasabah yang kehilangan dana karena back-up system yang sudah dijalankan dengan baik oleh bank,” kata Dadan dalam konferensi pers di kantor Ombudsman RI Jakarta, Senin (29/7).
1. Standar IT Mandiri sudah sesuai ketentuan

Kendati terjadi masalah sistem eror, Dadan menyebut bahwa sistem IT yang digunakan sudah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Bank Mandiri dari sisi standar IT sudah memenuhi POJK," tuturnya.
2. Ombudsman minta Bank Mandiri update sistem IT

Kendati sudah dipastikan karena masalah sistem eror, Ombudsman meminta agar perusahaan pelat merah tersebut untuk terus meng-update sistem IT-nya. Hal itu dilakukan agar ke depannya insiden serupa tidak terjadi kembali.
"Ini lebih ke keandalan IT yang perlu di update," ungkapnya.
3. BI minta Bank Mandiri maksimalkan perbaikan

Sementara itu, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Surveillans Sistem Keuangan Bank Indonesia Sempa AH Sitepu meminta agar Bank Mandiri terus mengoptimalkan keandalan sistem IT-nya.
Sebab, pihaknya ingin memastikan kegiatan perbankan bisa berjalan lancar, aman dan efisien.
"Ini untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Kami juga konsen dalam perlindungan masyarakat," kata dia.
"Kami tetap meminta Bank Mandiri untuk diperbaiki semaksimal mungkin supaya sistem pembayaran kita berjalan baik dan terpercaya oleh masyarakat," lanjutnya.