Tolaram dan Direksi Amar Bank Borong Saham AMAR

Akan digunakan untuk menggenjot kinerja kredit UMKM

Jakarta, IDN Times – Tolaram sebagai pemegang saham mayoritas pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank, yang berperan sebagai pionir bank berbasis digital di Indonesia, menambah kepemilikan saham di bank berkode saham AMAR tersebut. Langkah Tolaram juga diikuti oleh jajaran direksi Amar. 

Tolaram membeli sejumlah saham di Amar Bank sebesar 50 juta pada 5 Desember 2022 dan 24,4 juta pada 8 Desember 2022.

Sementara itu, Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian turut menambah kepemilikannya dengan membeli 14,63 juta saham tambahan di Amar Bank. Sedangkan Direktur SME, Korporasi dan Operasional Amar Bank, Eka Banyuaji membeli 4,77 juta saham pada 8 Desember 2022. Total nilai gabungan pembelian saham tersebut mencapai Rp26,8 miliar.

Baca Juga: Masuk Sektor UKM, Laba Bersih Amar Bank Diprediksi Tumbuh di 2023

1. Amar Bank bakal di posisi yang kuat pada akhir 2022

Tolaram dan Direksi Amar Bank Borong Saham AMARAmar Bank Logo (Dok.istimewa)

Managing Director Fintech dan Infrasturcture Tolaram, Navin Nahata mengatakan bahwa Amar Bank akan berada dalam posisi yang kuat pada akhir 2022 karena memiliki modal inti yang melebihi Rp3 triliun.

“Dengan rights issue yang sedang berjalan, Amar Bank akan berada dalam posisi yang kuat dengan modal inti yang melebihi Rp3 triliun pada akhir 2022. Dengan demikian, pada tahun 2023, Amar Bank dapat fokus pada perkembangan Tunaiku (platform pinjaman digital) yang pesat, dengan target kenaikan aset menjadi Rp20 - Rp25 triliun,” kata Navin dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).

Ia menambahkan, bahwa hal ini akan memperkuat posisi Amar Bank sebagai bank digital terkemuka untuk ritel dan UMKM di Indonesia.

Baca Juga: 4 Perbedaan Bank Asing dan Bank Nasional, Wajib Tahu!

2. Dana akan digunakan untuk genjot kinerja kredit UMKM

Tolaram dan Direksi Amar Bank Borong Saham AMARIlustrasi aktivitas pelaku UMKM (IDN Times/Dhana Kencana)

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan dana dari hasil pembelian saham tersebut secara efektif untuk melayani nasabah di bidang Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Dengan modal yang meningkat, kami percaya bahwa kami dapat menggunakan dana tersebut secara efektif untuk melaksanakan rencana kami guna melayani nasabah UMKM dengan lebih baik lagi. Hal ini merupakan kesempatan di mana kami dapat dengan cepat menciptakan dampak sosial yang besar dengan memanfaatkan kemampuan teknologi yang canggih dan pengetahuan akan pasar yang mendalam dari mitra kami, Investree,”

3. Investree akuisisi 18,4 persen saham Amar Bank

Tolaram dan Direksi Amar Bank Borong Saham AMARCo-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi. (IDN Times/Indiana Malia)

Sebelumnya diberitakan, Investree Group resmi memiliki 18,4 persen saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). Akuisisi tersebut kemudian mengukuhkan kepemilikan saham platform fintech lending terkemuka di Asia Tenggara untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tersebut terhadap Amar Bank.

Co-Founder & CEO Investree Indonesia dan CEO Investree Regional, Adrian Gunadi mengatakan, akuisisi saham minoritas Amar Bank dilakukan pihaknya guna menciptakan lintas kolaborasi yang kohesif antara fintech dan perbankan.

"Investree bersama AMAR ingin melakukan inovasi produk, menyediakan layanan pembiayaan digital dan solusi bisnis yang lebih terintegrasi, serta memperluas jangkauan ke calon debitur atau pelaku UMKM di kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan Amar Bank," ujar Adrian dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times.

Baca Juga: 8 Perbedaan Merger dan Akuisisi dalam Dunia Bisnis, Catat ya!

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya