Realisasi Investasi Kuartal II Indonesia Capai 25 Persen

Jakarta, IDN Times - Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan data realisasi investasi periode triwulan II 2019 mencapai 25,3 persen dari target 2019 yakni sebesar Rp792 triliun. Target tersebut meningkat 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp200,5 triliun.
"Capaian investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 255.314 orang," kata Thomas Lembong, di Jakarta, Selasa (30/7).
1. BKPM optimistis targer tercapai

Ia juga membeberkan angka realisasi triwulan II, dibanding dengan triwulan I meningkat 2,8 persen. "Ini mengindikasikan adanya peluang peningkatan realisasi investasi setelah semester I nanti. Tentunya tidak lepas dari kondisi politik dalam negeri yang semakin stabil setelah penetapan presiden dan wakil presiden," jelasnya.
Melihat hal ini, dia optimistis target yang telah dipatok oleh BKPM akan tercapai.
2. Semester I realisasi investasi capai 49,9 persen

Sejalan dengan relaisasi investasi di kuartal II, pada semester I periode Januari-Juni, BKPM mencatat Investasi mencapai Rp3956 triliun atau 49,9 persen dari target.
Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp18,28 triliun atau naik 16,4 persen, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp212,8 triliun atau naik 4,0 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun total penyerapan tenaga kerja mencapai 490,715 tenaga kerja Indonesia yang terserap.
3. Sektor infrastruktur mendominasi

Ia menjelaskan, realisasi investasi pada semester I didominasi oleh sektor infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, pembangkit listrik dan kontruksi. "Terlihat juga bahwa investasi infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar dan sifatnya multi years, tetap ada realisasi dengan kondisi ekonomi global.
4. Investasi pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa mengalami peningkatan

Selama periode semester I tahun 2019 realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp218,1 triliun atau naik 5,8 persen dari semester 1 tahun lalu yang sebesar Rp 206,2 triliun. Sementara realisasi di luar pulau Jawa sebesar Rp177, 5 triliun atau meningkat 14,2 persen.
"Satu hal yang cukup menggembirakan realisasi di luar pulau Jawa meningkat," ucapnya.