Aplikasi Bitcoin El Salvador Gangguan Teknis, Calon Investor Kabur

Dompet digital Bitcoin resmi yang dirilis negara itu eror

Jakarta, IDN Times – Dompet digital Bitcoin pemerintah El Salvador, Chivo, telah mengalami gangguan teknis selama empat hari berturut-turut pada Sabtu (11/9/2021) lalu. Gangguan ini merupakan sebuah kemunduran yang dapat membuat warga enggan mendaftar ke aplikasi yang dipromosikan oleh Presiden Nayib Bukele tersebut.

Melvin Vasquez, seorang seniman tato berusia 30 tahun, mengunduh Chivo pada Selasa (7/9/2021), ketika undang-undang Bitcoin mulai berlaku. Tetapi, sejak saat itu ia mengaku tidak dapat menggunakan aplikasi tersebut.

“Saya ingin melihat apakah saya dapat membeli sesuatu, tetapi itu bahkan tidak mengizinkan saya masuk,” keluh Vasquez, setelah mencoba membeli pizza di sebuah restoran di pinggiran San Salvador. “Mereka seharusnya menyiapkan lebih banyak ... Ini tidak begitu nyaman.”

Baca Juga: Tok! El Salvador Izinkan Bitcoin Jadi Alat Pembayaran yang Sah

1. Keluhan yang sering terjadi

Aplikasi Bitcoin El Salvador Gangguan Teknis, Calon Investor KaburIlustrasi Bitcoin (ANTARA/Shutterstock)

Dari wawancara dengan setidaknya 10 pengguna dan keluhan pengguna yang diposting di Twitter dan Facebook, diketahui ada banyak masalah muncul terkait Bitcoin di negara ini. Di mana masalah itu termasuk kesulitan mengakses dompet digital, menarik uang dari ATM, dan verifikasi data.

Beberapa orang juga mengaku tidak menerima bonus 30 dolar Amerika serikat (AS) dalam bentuk Bitcoin, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh pemerintah untuk semua warga yang mendownload Chivo.

Keluhan pengguna itu juga disampaikan melalui App Store milik Apple dan Google Play milik Alphabet, menurut Channel News Asia.

“Saya mengunduhnya dan memasukkan semua data saya. Sekarang ketika saya ingin masuk lagi, itu tidak membiarkan saya dan tidak mengenali pin atau ID wajah saya. Saya tidak punya pilihan lain. Sejujurnya, aplikasi ini sangat buruk!” kata salah satu pengguna.

2. Target pemerintah

Aplikasi Bitcoin El Salvador Gangguan Teknis, Calon Investor KaburPejabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) Kevin McAleenan berpose bersama Menteri Luar Negeri El Salvador Alexandra Hill didampingi Presiden El Salvador Nayib Bukele saat konferensi pers di San Salvador pada 28 Agustus 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas

Pada Rabu lalu, Bukele telah terjun langsung untuk mengelola peluncuran penuh aplikasi pembayaran yang mendukung langkah El Salvador mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah itu. Namun, aplikasi yang menjanjikan transaksi bebas komisi itu telah dinonaktifkan beberapa kali untuk memperbaiki gangguan yang terjadi.

Pemerintah El Salvador berharap Chivo akan diadopsi oleh warga yang tidak memiliki rekening bank. Pemerintahan menargetkan 2,5 juta orang Salvador atau sekitar 39 persen dari populasi untuk mengunduh Chivo.

Bukele sebelumnya telah berpendapat bahwa Bitcoin akan memungkinkan orang Salvador untuk menghemat komisi untuk pengiriman uang hingga mencapai 400 juta dolar AS setiap tahunnya.

Baca Juga: El Salvador Beli Bitcoin Senilai Rp303 Miliar

3. Banyak yang ragukan Bitcoin

Aplikasi Bitcoin El Salvador Gangguan Teknis, Calon Investor KaburIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Namun, meski pemerintah bersikeras membawa Bitcoin ke kehidupan rakyatnya, ternyata banyak dari orang-orang yang mengirim atau menerima dolar ke El Salvador tidak mempercayai Bitcoin. Beberapa menyatakan ketakutan akan kehilangan uang, mengingat volatilitas cryptocurrency yang tinggi.

Harga Bitcoin memang mudah naik dan turun. Menurut data Refinitiv, Bitcoin telah diperdagangkan naik 10 persen atau lebih dalam perdagangan harian sebanyak 10 kali tahun ini saja. Hal serupa juga terjadi pada tahun 2020 dan 2019. Pada 2018 dan 2017, Bitcoin diperdagangkan naik 10 persen atau lebih dalam perdagangan harian sebanyak 17 kali.

Baca Juga: 5 Fakta El Salvador, Negara Pertama yang Sahkan Bitcoin jadi Mata Uang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya