AS-Taiwan Akan Gelar Dialog Ekonomi Putaran Kedua Pekan Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) dan Taiwan awal pekan ini akan mengadakan sesi kedua dari dialog ekonomi yang pertama kali diluncurkan tahun lalu dalam menghadapi tekanan yang meningkat di pulau itu dari China. Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (19/11/2021).
Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan virtual.
Sebuah pernyataan dari Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa Wakil Sekretaris (under secretary) untuk pertumbuhan ekonomi, energi dan lingkungan, Jose Fernandez, akan memimpin Dialog Kemitraan Kemakmuran Ekonomi AS-Taiwan kedua yang akan digelar pada Senin itu.
Baca Juga: Biden Klarifikasi Makna 'Taiwan Independen' yang Dikecam Xi Jinping
1. Kemitraan yang kuat
Departemen menyatakan dialog akan dilakukan di bawah naungan Institut Amerika di Taiwan (AIT) dan Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei (TECRO) di Amerika Serikat, yang bertindak sebagai kedutaan tidak resmi mereka masing-masing.
“Kemitraan kami dibangun di atas perdagangan dan investasi dua arah yang kuat, hubungan antar-warga, dan dalam membela kebebasan bersama dan nilai-nilai demokrasi bersama,” menurut pernyataan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan dari sisi mereka akan dipimpin oleh Menteri Ekonomi Wang Mei-hua dan Menteri Sains dan Teknologi Wu Tsung-tsong.
Baca Juga: Apa itu 'One China Policy' dan Mengapa AS Bela Taiwan?
2. Warisan Donald Trump
Taiwan berharap dialog tersebut pada akhirnya dapat mengarah pada kesepakatan perdagangan bebas (FTA) dengan Amerika Serikat. Negara ini juga memuji pertemuan perdana tahun lalu sebagai sebuah langkah maju.
Pertemuan itu adalah bagian dari peningkatan keterlibatan AS dengan Taiwan di bawah mantan Presiden Donald Trump yang terus berlanjut di bawah pemerintahan Biden. Namun hal ini telah membuat marah China, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya.
Baca Juga: Uruguay Negosiasikan Perdagangan Bebas dengan China
3. Harapan Taiwan untuk menandatangani FTA
Sebelumnya pada Juli, kedua belah pihak mengadakan pembicaraan yang telah lama tertunda tentang Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi, dan Taiwan mengatakan pihaknya berharap akan mungkin untuk menandatangani FTA suatu hari nanti.
Tahun lalu, pemerintah Taiwan mencabut larangan impor daging babi yang mengandung ractopamine. Langkah ini menghilangkan batu sandungan utama untuk kesepakatan dengan AS, tetapi mereka masih akan mengadakan referendum tentang masalah ini pada bulan Desember.
Di sisi lain, Taiwan adalah produsen utama semikonduktor. Kekurangan chip yang telah mengguncang rantai pasokan secara global dan mempengaruhi perusahaan mobil khususnya, telah membuat sejumlah negara termasuk AS, menekan Taiwan untuk mempercepat produksi chipnya.