AS Tinjau Kembali Tarif Trump untuk China

Tarif AS terhadap China bernilai ratusan miliar dolar

Jakarta, IDN Times – Tarif senilai ratusan miliar dolar yang ditetapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap impor China akan berakhir pada Juli 2022 mendatang. Jelang periode tersebut, seorang pejabat perdagangan AS menyatakan sedang meninjau tarif yang diberlakukan di era pemerintahan Mantan Presiden Donald Trump itu.

Sang pejabat menyatakan, ada potensi pula tarif tersebut diperpanjang jika cukup banyak permintaan dari industri. Dia menyebutkan, AS secara resmi telah melakukan survei untuk mendengar pendapat demi memutuskan untuk memperpanjang tarif, termasuk mengirim surat ke 600 perusahaan yang menyatakan dukungan untuk tindakan tersebut.

"Berdasarkan undang-undang, tarif akan berakhir pada peringatan empat tahun kecuali kami melalui proses ini dan mendapatkan permintaan untuk melanjutkan tindakan," kata seorang pejabat senior di kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) kepada wartawan, dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Perang Dagang Trump Lewat, Lawan Industri Lobster AS Kini COVID-19 

1. Tarif era Trump

AS Tinjau Kembali Tarif Trump untuk ChinaMantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One saat ia kembali dari New Hampshire ke Washington, Amerika Serikat, Jumat (28/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Tarif terhadap barang-barang China itu pertama kali diberlakukan pada 2018 ketika AS dipimpin Trump. Tarif yang diberlakukan meningkat dan menjangkau sekitar 350 miliar dolar AS dalam urusan impor tahunan dari China.

Pemberlakuan tarif tersebut menjadi bentuk pembalasan atas pencurian kekayaan intelektual Amerika oleh China dan tindakan transfer teknologi secara paksa. Langkah-langkah itu akan berakhir pada 6 Juli 2022, kecuali ada permintaan untuk melanjutkannya.

Namun, di tengah kemungkinan melanjutkan tarif, banyak juga orang Amerika yang menyerukan agar Presiden Joe Biden menghapusnya di tengah inflasi tertinggi yang sedang dihadapi AS dalam lebih dari empat dekade dan kesulitan perusahaan untuk menemukan pasokan utama.

2. Tindakan AS terhadap China

AS Tinjau Kembali Tarif Trump untuk ChinaXi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Banyak perusahaan asing yang sudah mengeluhkan kegagalan China untuk melindungi pengetahuan dan paten. Dalam beberapa kasus pula, memaksa perusahaan untuk berbagi informasi dengan mitra domestik sebagai upah untuk melakukan bisnis di pasar China yang besar.

Sebelum Trump, pemerintah AS telah berusaha untuk menyelesaikan masalah itu melalui dialog dan tekanan yang lembut. Tapi, Trump telah secara agresif menjatuhkan tarif, memicu pembalasan dari China.

Baca Juga: AS-Tiongkok Lakukan Pembicaraan, Cari Solusi Perang Dagang?

3. China belum jera

AS Tinjau Kembali Tarif Trump untuk ChinaMantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Untuk menyelesaikan perang dagang kedua negara adidaya itu, sebelumnya telah dibuat kesepakatan dagang fase satu. Itu mulai berlaku pada Februari 2020. Namun, Perwakilan Dagang AS, Katherine Tai, mengatakan tindakan keras itu tidak membuat China mengubah praktiknya.

"USTR akan melihat masukan dari semua pemangku kepentingan tentang bagaimana mereka melihat tarif apakah mereka ingin dinaikkan, diturunkan (atau) diubah," kata pejabat lainnya.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya