Perang Dagang Trump Lewat, Lawan Industri Lobster AS Kini COVID-19 

Pengiriman ke Tiongkok diperkirakan menurun akibat pandemik

Jakarta, IDN Times – Industri lobster Amerika Serikat (AS) telah pulih dari dampak merugikan yang dibawa perang dagang AS-Tiongkok di era pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Para eksportir juga telah siap melakukan pengiriman ke Tiongkok, untuk memenuhi permintaan yang tinggi di Tahun Baru Imlek yang akan datang.

Sayangnya, pandemik COVID-19 dipastikan bakal menghambat pemulihan tersebut tahun ini. Hal itu dikarenakan virus asal Wuhan, Tiongkok itu telah membuat pengiriman menjadi rumit.

Baca Juga: KPK Cecar Edhy Prabowo Soal Aliran Uang dari Eksportir Benih Lobster 

1. Peluang cuan saat Imlek

Perang Dagang Trump Lewat, Lawan Industri Lobster AS Kini COVID-19 Ilustrasi pernak-pernik Imlek. IDN Times/Umi Kalsum

Tahun Baru Imlek biasanya merupakan salah satu momen tersibuk dalam kalender pengirim lobster Amerika. Industri ini melakukan pengiriman ke Tiongkok senilai jutaan dolar setiap tahunnya, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, Senin (8/2/2021).

Namun, tahun ini industri lobster mengalami banyak ketidakpastian. Mike Marceau, wakil presiden The Lobster Company di Arundel, Maine, mengatakan dia tidak mengharapkan akan ada banyak ekspor tahun ini.

Saat ini bisnis terhenti. Padahal musim semi dan musim panas lalu cukup kuat, kata Marceau.

“Ini dimulai pada musim semi, dan bertahan sampai beberapa minggu lalu,” kata Marceau. “Kami telah menjual banyak produk. Kami baru saja kehilangan Tahun Baru Imlek karena COVID.”

2. Terdampak perang dagang

Perang Dagang Trump Lewat, Lawan Industri Lobster AS Kini COVID-19 Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Sebelum ada pandemik, ekspor lobster ke Tiongkok telah tertahan di AS selama beberapa tahun karena ketidakstabilan yang timbul untuk bisnis itu dari perang dagang Trump. Padahal, Tiongkok merupakan pembeli besar makanan laut AS.

Amerika mengirim lebih dari 140 juta dolar AS lobster ke Tiongkok pada 2017 dan 2018, tetapi ekspor turun menjadi sekitar 51 juta dolar AS pada 2019 karena tarif tinggi yang diberlakukan selama perang dagang.

Trump kemudian membuat kesepakatan baru dengan Tiongkok pada tahun 2020, yang mencakup ekspor lobster baru. Namun menurut data federal, Tiongkok hanya membeli sekitar 95 juta dolar lobster dari Amerika pada 2020 hingga November.

Baca Juga: Resep Pasta Lobster yang Lembut dan Lezat, Sensasi Rasa Khas Italia!

3. Aturan impor yang ketat

Perang Dagang Trump Lewat, Lawan Industri Lobster AS Kini COVID-19 Ilustrasi Lobster (Instagram.com/edhy.prabowo)

Di saat perang dagang mereda, industri lobster AS menghadapi masalah lain, yaitu aturan impor yang ketat yang diberlakukan Tiongkok akibat pandemik virus corona, kata John Sackton, analis industri dan pendiri SeafoodNews.com.

Pengiriman sendiri juga menjadi lebih sulit karena banyaknya korban virus corona pada bisnis pelayaran, katanya.

“Ada banyak masalah logistik yang menghambat perdagangan makanan laut,” kata Sackton. “Risiko keuangan bagi importir telah meningkat.”

Selama beberapa dekade terakhir, minat Tiongkok terhadap lobster Amerika telah tumbuh secara eksponensial, sejalan dengan pertumbuhan kelas menengah di negara itu. Lobster juga sangat populer di Tahun Baru Imlek karena lobster yang dimasak berwarna merah, warna yang melambangkan kemakmuran.

Namun, pengiriman tahun ini dipastikan akan sulit, kata Mike Tourkistas, kepala eksekutif Truefoods, eksportir Topsfield, Massachusetts.

“Saya pikir di AS kami akan melakukannya (jumlah pengiriman) kurang dari setahun yang lalu, dan saya pikir itu sebagian besar karena kurangnya kargo udara,” kata Tourkistas. “Banyak penerbangan tidak tersedia lagi untuk kami.”

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya