Bisnis Berbasis ESG Justru Untungkan Pelaku Usaha, Kenapa?

Penerapan praktik ESG jangan dimaknai nambah biaya semata

Jakarta, IDN Times - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi mengatakan, semakin banyak pelaku bisnis dan usaha yang semakin sadar akan pentingnya memperhatikan kelestarian lingkungan di samping menumbuhkan profit bisnis.

Perkembangan ini pun tidak lepas dari fakta bahwa menerapkan prinsip bisnis yang memperhatikan lingkungan atau environmental, social, and corporate governance (ESG) ternyata mampu mendongkrak kinerja dalam jangka panjang.

“Apa yang kita eksploitasi hari ini tentu juga harus kita jaga kesinambungannya karena nanti pada akhirnya anak cucu kita juga akan menanggung akibat dari perilaku eksploitasi alam yang kita lakukan,” katanya dalam acara Tren Investasi Kekinian Berbasis ESG, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga: Raffi dan Ari Lasso Dipanggil BEI hingga Harta Kekayaan Boy Rafli

1. Praktik ESG menguntungkan perusahaan

Bisnis Berbasis ESG Justru Untungkan Pelaku Usaha, Kenapa?idx.co.id

Dalam pemaparannya, Hasan mengatakan menyadari bahwa kepentingan pelaku bisnis dan usaha dengan upaya-upaya untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dan alam, terkadang berbenturan.

Namun, ia juga menekankan bahwa ternyata menerapkan praktik ESG yang benar justru akan menguntungkan dalam jangka panjang. Pelaku ekonomi, kata Hasan, seharusnya menyadari bahwa apa yang mereka tampilkan dalam rangka memperhatikan aspek ESG ini sebetulnya bukan biaya semata-mata.

"Apalagi tren belakangan ini, dalam 5-6 tahun belakangan terkonfirmasi bahwa sebetulnya kalau kita sebagai pelaku ekonomi melakukan praktek kegiatan usaha kita dengan memperhatikan sustainable practices ESG ini, ternyata bukan merugikan bagi kinerja perusahaan. Tapi justru sebaliknya, terbukti ini akan penopang dan menunjang performance atau kinerja dari kinerja operasional maupun keuangan perusahaan,” paparnya.

2. Praktik ESG sejalan dengan tujuan dan strategi kinerja operasional dan keuangan

Bisnis Berbasis ESG Justru Untungkan Pelaku Usaha, Kenapa?Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Selain menekankan keuntungan jangka panjang yang bisa diperoleh perusahaan dari menerapkan praktik ESG, Hasan juga menyebut bahwa praktik ESG umumnya sejalan dengan tujuan dan strategi kinerja operasional dan keuangan perusahaan.

Mengutip penelitian Clark, Feiner, Viehs tahun 2014, Hasan mengatakan tidak kurang dari 88 persen sebetulnya pelaku usaha yang betul-betul menampilkan praktek ESG yang baik itu menampilkan kinerja operasional yang jauh lebih baik.

"Dan bagi perusahan-perusahaan tersebut yang mencatatkan sahamnya di bursa, tidak kurang dari 80 persennya juga menikmati kenaikan atau kinerja dari harga-harga sahamnya, yang secara positif diapresiasi dan kemudian menunjukkan kenaikan pada saat mereka secara konsisten dan berkomitmen penuh mempraktikkan ESG,” katanya.

“Jadi ini bukan biaya sama sekali. Justru praktik ESG ini justru akan sangat sejalan dengan tujuan dan strategi kinerja operasional dan keuangan yang baik di korporasi yang ada,” tambahnya.

Di sisi lain, ia juga menyebut bahwa para investor kini lebih sadar akan pentingnya melestarikan lingkungan, selain mencari keuntungan.

“Ternyata juga ada pressure yang semakin hari semakin menguat berupa preferensi dari para investor dan penerbit dana yang semakin hari semakin menunjukkan tren keberpihakan untuk menyediakan alternatif investasi yang underlying-nya adalah para pelaku ekonomi yang betul-betul berkomitmen mempraktekkan kegiatan ESG dengan baik,” katanya.

Baca Juga: Uang Boleh Utang Dipakai Main Saham, Ini Pesan BEI

3. Makin banyak yang menerapkan praktik ESG

Bisnis Berbasis ESG Justru Untungkan Pelaku Usaha, Kenapa?ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Lebih lanjut, Hasan mengungkapkan bahwa saat ini telah semakin banyak pelaku bisnis dan keuangan yang menerapkan praktik ESG. Ia mengutip laporan Prinsip untuk Investasi Bertanggung Jawab PBB (UN PRI).

“Dalam 5-6 tahun terakhir, lembaga yang diakui dan tersertifikasi mempraktikan ESG yang baik dari seluruh negara di dunia itu tumbuh secara eksponensial. Tidak kurang dari tahun 2015 di angka hanya 1.300-an, sekarang sudah melampaui 3 ribu lebih lembaga yang terus berkomitmen melaporkan kegiatan ESG-nya kepada UN PRI,” katanya.

“Dari sisi dana yang diterbitkan, yang nantinya akan menjadi tujuan investasi pasif baik berupa fund maupun ETF, ini juga luar biasa pertumbuhannya. Dalam 5-6 tahun terakhir AUM-nya dari hanya sekitar 59 triliun dolar Amerika, naik secara eksponensial. Terakhir di akhir tahun lalu sudah melampaui angka 103 triliun dolar Amerika,” jelasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya