Dorong Pemulihan Ekonomi Kreatif, RI-Australia Gelar Festival Sinema

Industri kreatif miliki potensi pertumbuhan besar tahun ini

Jakarta, IDN Times – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno menyambut baik pelaksanaan Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) yang akan berlangsung selama sepekan ke depan, 19 hingga 27 Februari 2022.

Dalam Jumpa Pers FSAI 2022 pada Kamis (10/2/2022), Sandiaga mengatakan ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Dia menyebut nilai tambah ekonomi kreatif akan meningkat pesat di tahun ini.

"Ini didorong oleh tiga sub sektor utama, yakni kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan,” katanya.

Baca Juga: Menlu Retno: Ekonomi Kreatif Solusi Inovatif Hadapi Pandemik

1. Sub sektor yang akan berkembang

Dorong Pemulihan Ekonomi Kreatif, RI-Australia Gelar Festival SinemaUMKM di Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Dalam penjelasannya, Sandiaga menyebut tiga sub sektor utama lain yang diperkirakan memiliki potensi pertumbuhan ke depan adalah musik, film, serta aplikasi dan games. Dia merasa ketiga sektor ini mengalami pertumbuhan yang cepat.

Untuk memanfaatkan momentum ini, Sandiaga menyatakan Indonesia dan Australia perlu bekerja sama demi mengembangkan sektor ekonomi kreatif.

"Kami harus bekerja sama dan saya sangat bersemangat untuk menjangkau, bekerja dalam kolaborasi potensial dengan Australia," katanya.

2. Tanggapan duta besar Australia

Dorong Pemulihan Ekonomi Kreatif, RI-Australia Gelar Festival SinemaDuta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM saat berbincang dengan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Rujab Gubernur, Minggu (31/10/2021). Humas Pemprov Sulsel

Pada Acara yang sama, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, juga menyampaikan industri kreatif perlu untuk terus didorong. Dia juga menyebut industri kreatif kedua negara kian pulih setelah terdampak pandemik COVID-19.

"Festival tahun ini adalah perayaan sejati kreativitas dan keahlian yang ada di sektor film, hiburan, dan seni kreatif Australia-Indonesia. Ketika industri kreatif kita pulih dari dampak pandemi global, sungguh luar biasa melihat begitu banyak pakar terkemuka dari kedua negara bersama-sama mempromosikan film serta mendukung generasi sineas dan pemain film berikutnya," ujar Penny.

Baca Juga: 5 Fakta Dubes Australia untuk Indonesia, Penny Williams

3. Festival Sinema Australia Indonesia

Dorong Pemulihan Ekonomi Kreatif, RI-Australia Gelar Festival SinemaPexels.com/Donald Tong

Dalam perayaan yang ketujuh ini, FSAI kembali menayangkan film terbaik Australia dan Indonesia bagi masyarakat Indonesia di seluruh nusantara. Mulai 19 hingga 27 Februari 2022, penonton Indonesia akan mendapatkan akses eksklusif ke beragam pilihan film Australia dan Indonesia yang tersedia melalui streaming online, secara gratis.

FSAI 2022 dibuka dengan pemutaran perdana film Jasper Jones di Indonesia. Sebuah drama kehidupan remaja pada 1960-an di Australia Barat, yang dibintangi oleh Toni Collette dan Hugo Weaving. Di jajaran film festival tahun ini juga terdapat River, sebuah film dokumenter tentang hubungan istimewa antara manusia dengan alam, yang disertai dengan musik indah hasil kerja sama apik antara Australian Chamber Orchestra dan seniman Penduduk Asli Australia, William Barton. Judul film Australia lainnya termasuk film animasi keluarga Wolf, komedi indi Paper Champions, dan komedi romantis Long Story Short.

Festival tahun ini juga akan menampilkan karya yang dihasilkan oleh alumni Australia dari Indonesia, termasuk film pendek peraih penghargaan, Kado, yang diproduksi bersama oleh produser film ternama Indonesia, Mira Lesmana. Penonton juga dapat menikmati pemandangan pegunungan Pipikoro, Sulawesi Selatan yang menakjubkan, dalam drama Indonesia peraih penghargaan, Mountain Song.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya