Investor Baru Makin Banyak, OJK Peringatkan Hal Ini

Jumlah investor naik 96 persen yoy pada Juni

Jakarta, IDN Times – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan bahwa jumlah investor di Indonesia meningkat pesat selama bulan Juni kemarin. Di mana dalam basis tahunan (YoY), total investor meningkat sebanyak 96 persen pada Juni.

“Jumlah investor itu di pasar modal meningkat luar biasa yaitu 5,6 juta atau 96 persen yoy pada Juni kemarin,” jelasnya, dalam acara Virtual Opening Like It “Literasi Keuangan Indonesia Terdepan”, Selasa (3/8/2021).

Wimboh mengatakan ada sejumlah alasan yang menyebabkan jumlah investor terus bertumbuh, salah satunya yakni pandemik COVID-19 yang menyebabkan masyarakat bisa lebih banyak menabung karena pergerakan mereka dibatasi.

Baca Juga: OJK Blokir 62 Investasi Kripto Ilegal, Kenali Modus-Modusnya!

1. Makin banyak masyarakat menabung

Investor Baru Makin Banyak, OJK Peringatkan Hal IniIlustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Menurut Wimboh, pandemik COVID-19 telah merubah pola kehidupan masyarakat hampir seluruh dunia dalam berbagai hal. Salah satunya dalam hal berbelanja di mana kini masyarakat memiliki keterbatasan untuk dapat leluasa berbelanja di luar akibat wabah.

Selain itu, pandemik juga telah menyebabkan kegiatan hiburan seperti berwisata tersendat. Oleh karenanya banyak masyarakat yang mengalihkan dananya ke tabungan.

“Terutama kegiatan-kegiatan leisure yang sering kita lakukan bersama keluarga ini nggak bisa kita lakukan lagi sehingga bagi masyarakat yang pendapatannya tetap ini tidak sempat membelanjakan sehingga tabungannya pasti meningkat,” jelanya.

Menurut Wimboh, hal ini telah memicu penambahan pesat jumlah uang yang beredar di masyarakat dan juga menambah dana masyarakat di perbankan. Di mana total kenaikan dana masyarakat di perbankan pada Juni kemarin mencapai sebesar 11,28 persen.

“Sebelum COVID, pertumbuhan dana masyarakat itu hanya sampai 6-7 persen,” katanya.

2. Suku bunga simpanan turun

Investor Baru Makin Banyak, OJK Peringatkan Hal Inifacebook.com/Otoritas Jasa Keuangan

Wimboh melanjutkan bahwa kondisi tersebut telah meningkatkan likuiditas perbankan sehingga memicu penurunan suku bunga simpanan.

“Deposito berjangka satu tahun biasanya di atas 7 persen atau 6,5 persen (bunganya). Ini sekarang turun menjadi sekitar 5 persen dan bahkan ada beberapa bank menawarkan di bawah 4 persen,” jelasnya.

Kondisi inilah yang menurut Wimboh telah menyebabkan banyak orang beralih dari menabung ke investasi.

“Ini menandakan bahwa masyarakat simpanannya naik, tapi bunganya turun sehingga bagi hasilnya turun. Sehingga masyarakat pasti mencari alternatif investasi lain,” jelasnya.

Baca Juga: Sama-Sama Penting, Ini Beda Bank Indonesia dan OJK

3. Investor diimbau selalu waspada

Investor Baru Makin Banyak, OJK Peringatkan Hal IniIDNTimes/Holy Kartika

Namun demikian, Wimboh mengatakan tidak jarang kesempatan ini dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab, seperti memberikan iming-iming bunga pengembalian tinggi.

Oleh karenanya ia mengimbau agar investor memastikan setiap tawaran investasi yang diberikan, baik melalui pasar modal maupun instrumen lain di luar pasar modal yang ada di masyarakat.

“Kalau di masyarakat yang tidak melalui pasar modal ini bisa menawarkan suku bunga yang sangat tinggi,” katanya. “Bakan aset-aset lain termasuk aset crypto itu beberapa advisor menawarkan return yang tinggi. Ini masyarakat harus paham dan harus hati-hati, jangan sampai hanya tertarik pendapatan yang tinggi.”

Baca Juga: 5 Fakta Tanijoy, Startup yang Dituding Menggelapkan Dana Investor

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya