Rupiah Melemah Seharian Lawan Dolar AS

Rupiah melemah menjadi Rp14.440 per dolar AS

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan sore ini, Kamis (24/6/2021).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.440 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.432 per dolar AS.

Baca Juga: Favorit Millennial, 3 Tips Investasi Reksa Dana bagi Investor Pemula

1. Rupiah juga melemah di penutupan sebelumnya

Rupiah Melemah Seharian Lawan Dolar ASIlustrasi Uang (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Pelemahan rupiah sore ini melanjutkan pelemahan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya, Rabu.

Mata uang Garuda pada Rabu (23/6/2021), melemah 0,21 persen ke level Rp14.432 per dolar AS. Pada penutupan Selasa rupiah berada di level Rp14.402 per dolar AS.

2. Rupiah dibuka melemah

Rupiah Melemah Seharian Lawan Dolar ASIlustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pada perdagangan pagi tadi kurs rupiah juga dibuka melemah atas dolar AS.

Rupiah melemah delapan poin atau 0,05 persen ke level Rp14.440 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis pagi.

Baca Juga: 5 Cara Kamu Bisa Menabung dengan Gaji yang Kecil

3. Faktor pelemahan rupiah

Rupiah Melemah Seharian Lawan Dolar ASIlustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS terjadi karena dua faktor. Pertama yaitu datang dari The Fed dan kedua berasal dari lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.

Dari Bank Sentral AS, muncul banyak pernyataan dari para petinggi-petingginya untuk menaikkan suku bunga acuan lebih cepat. Hal tersebut merupakan imbas dari inflasi AS yang cukup tinggi untuk sementara waktu dan diprediksi bakal berlangsung lama.

"Dari dalam negeri, pasar kemungkinan masih mengkhawatirkan kasus COVID-19 yang masih terus menciptakan rekor kasus baru kemarin dan hari ini juga masih tembus di atas 15.000. Pembatasan aktivitas yang lebih lama karena kasus baru masih terus meningkat, bisa menghambat laju pemulihan ekonomi," jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya