Sudah Anjlok Parah, Harga Bitcoin Diprediksi Turun Lagi

Banyak yang menjual dengan harga murah

Jakarta, IDN Times – Bitcoin telah kehilangan hampir setengah nilainya sejak mencapai level tertinggi November lalu. Penurunan harga mata uang kripto (cryptocurrency) ini terjadi karena negara-negara ekonomi utama berupaya meredam popularitas mereka yang semakin meningkat.

Pada Jumat (22/1/2022) lalu, harga Bitcoin turun lebih dari 8 persen dalam 24 jam, dan diperdagangkan di level 35.479 dolar AS pada pukul 09.30 ET, menurut CoinDesk. Harga cryptocurrency paling berharga di dunia itu telah anjlok lebih dari 20 persen sejak awal tahun. Pada November, Bitcoin diperdagangkan pada rekor tertinggi 68.990 dolar AS.

Harga cryptocurrency lainnya juga sama. Harga Ethereum, cryptocurrency paling berharga kedua di dunia, telah anjlok lebih dari 12 persen dalam 24 jam di hari yang sama, dan diperdagangkan di kisaran 2.400 dolar AS pada Sabtu pagi, menurut CoinDesk. Dilaporkan CNN, nilainya telah turun hampir 30 persen sejak awal tahun ini.

Baca Juga: 5 Fakta Bitcoin, Mata Uang Kripto Paling Terkenal di Dunia

1. Harga Bitcoin diprediksi turun lagi

Sudah Anjlok Parah, Harga Bitcoin Diprediksi Turun LagiIlustrasi Bitcoin (Dok. ANTARA News)

Pada Minggu, CoinDesk menyebut harga Bitcoin tampak stabil. Namun, harganya diperkirakan akan turun lebih jauh. Hal itu terjadi karena kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Investor di seluruh dunia memperkirakan The Fed akan memperketat kebijakan moneternya selama beberapa bulan ke depan, setelah sebelumnya melakukan pelonggaran akibat pandemik COVID-19 yang menyerang ekonomi pada Maret 2020.

2. Penyebab harga Bitcoin anjlok

Sudah Anjlok Parah, Harga Bitcoin Diprediksi Turun LagiIlustrasi Bitcoin (ANTARA/Shutterstock)

Stimulus The Fed, termasuk triliunan dolar pencetakan uang, secara luas disebut-sebut sebagai alasan kenaikan harga bitcoin pada 2020 dan 2021, termasuk kenaikan menuju ke harga tertinggi sepanjang masa sebesar 69 ribu dolar AS pada November 2021.

Namun, berita pengetatan kebijakan telah membuat harga Bitcoin rontok, bahkan setengah dari rekor harga itu.

“Salah satu pendorong bullish untuk crypto selama dua tahun terakhir adalah surplus stimulus fiskal dan moneter terkait pandemi secara global, dan sebagian besar akan segera berakhir,” kata David Duong, kepala penelitian institusional untuk bursa cryptocurrency besar AS Coinbase, dalam sebuah laporan pada Sabtu.

Baca Juga: 7 Cara Main Bitcoin, Wajib Tahu sebelum Beli!

3. Kesempatan beli Bitcoin

Sudah Anjlok Parah, Harga Bitcoin Diprediksi Turun LagiIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Katie Stockton, pendiri firma analisis Fairlead Strategies mengatakan bahwa penurunan harga selama seminggu terakhir adalah hal biasa.

“Karena guncangan biasa terjadi, kami akan menunggu konfirmasi penembusan di bawah level support (sekitar 37,4 ribu dolar AS) sebelum mengambil sikap bearish jangka panjang,” tulis Stockton.

Di tengah penurunan harga ini, Presiden El Salvador Nayib Bukele justru menggunakan kesempatan itu untuk membeli lebih banyak Bitcoin. Dalam sebuah tweet pada Jumat, Bukele mengatakan, negara yang ramah Bitcoin itu mengambil keuntungan dari penurunan harga untuk membeli 410 BTC seharga sekitar 15 juta dolar AS.

“Beberapa orang menjual dengan sangat murah,” katanya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya