RI Siap Lelang 75 Ladang Migas Buat Genjot Produksi

- Potensi migas tersebar di Papua hingga Sumatra, menarik minat pelaku usaha untuk eksplorasi.
- Hanya 20 dari 128 cekungan migas yang dimanfaatkan, masih ada potensi besar untuk peningkatan produksi.
- Pemerintah dorong reaktivasi 4.500 sumur nganggur guna meningkatkan keterlibatan ekonomi lokal dan tambahan produksi migas nasional.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan penawaran 75 wilayah kerja (WK) migas kepada badan usaha. Wilayah tersebut telah teridentifikasi dan akan ditawarkan melalui mekanisme lelang.
"Jadi kita siap menawarkan wilayah kerja untuk 75 blok migas, ini titik-titiknya, kita sudah melakukan identifikasi, dan juga ini siap untuk ditawarkan," kata Wakil Menteri (Wamen) ESDM Yuliot Tanjung di Jakarta dikutip Rabu (9/7/2025).
1. Potensi tersebar di Papua hingga Sumatra

Yuliot juga menyampaikan proses penyerahan perizinan tengah disiapkan secara paralel. Wilayah kerja yang siap dilelang tersebar di Papua hingga Sumatra. Penawaran tersebut diharapkan menarik minat pelaku usaha untuk terlibat dalam kegiatan eksplorasi migas.
"Jadi kalau kita lihat dari sisi potensi, yang terbesar itu adalah, jadi di sekitar Papua, kemudian di Sulawesi, jadi ada beberapa wilayah di Kalimantan, dan juga di wilayah Sumatra," sebutnya.
2. Baru 20 dari 128 cekungan dimanfaatkan

Kementerian ESDM mencatat, dari total 128 cekungan migas di Indonesia, baru sekitar 20 yang telah diusahakan. Masih terdapat 108 cekungan yang belum digarap dan menjadi potensi besar untuk mendukung peningkatan produksi dalam negeri.
"Inilah yang merupakan potensi untuk bagaimana kita meningkatkan produksi migas dalam negeri," ujar mantan Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu.
3. Pemerintah dorong reaktivasi ribuan sumur nganggur

Di sisi lain, pemerintah juga mendorong reaktivasi terhadap sekitar 4.500 dari total 16.960 sumur nganggur alias tidak aktif (idle). Pelibatan masyarakat didorong guna meningkatkan keterlibatan ekonomi lokal serta meningkatkan tambahan produksi migas nasional.
"Jadi kalau ini diusahakan oleh kelompok masyarakat dalam bentuk badan usaha UMKM, koperasi dan juga dikoordinasikan oleh BUMD, ini justru akan bisa meningkatkan keterlibatan ekonomi masyarakat yang ada di daerah," bebernya.