Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Tak Mau Balas Kebijakan Tarif Resiprokal Trump, Pilih Negosiasi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Dok Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Dok Kemenko Perekonomian)
Intinya sih...
  • Pemerintah Indonesia tidak akan membalas kebijakan tarif impor AS dengan cara yang sama
  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah akan menggunakan jalur negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia menegaskan tak akan menggunakan kebijakan tarif untuk membalas kebijakan tarif impor resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Pemerintah tak mengambil jalur retaliasi (membalas dengan tarif), dan memilih jalur negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

1. RI harus merespons dalam 2 hari

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif mengenai rencana tarif Pemerintah pada acara “Make America Wealthy Again”, Rabu, 2 April 2025 (flickr.com/The White House)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif mengenai rencana tarif Pemerintah pada acara “Make America Wealthy Again”, Rabu, 2 April 2025 (flickr.com/The White House)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah juga harus menyampaikan sikap atas tarif resiprokal Trump ke AS dalam dua hari ke depan.

“Kita dikenakan waktu yang sangat singkat, yaitu 9 April, diminta untuk merespons. Indonesia menyiapkan rencana aksi dengan memperhatikan beberapa hal, termasuk impor dan investasi dari Amerika Serikat,” kata Airlangga, dikutip Senin (7/3/2025).

2. Alasan pemerintah tak mau pakai tarif buat balas kebijakan Trump

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Airlangga mengatakan, keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral, serta untuk menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

Dia memastikan, pemerintah terus melakukan koordinasi lintas Kementerian dan Lembaga serta menjalin komunikasi dengan United States Trade Representative (USTR), U.S. Chamber of Commerce, dan negara mitra lainnya dalam rangka merumuskan langkah strategis yang tepat untuk merespons kebijakan Trump.

3. Pemerintah periksa dampak kebijakan tarif Trump

Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (unsplash.com/Kristina Volgenau)
Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (unsplash.com/Kristina Volgenau)

Airlangga mengatakan, pihaknya juga mencermati potensi dampak kebijakan tarif terhadap sejumlah sektor industri padat karya berorientasi ekspor, seperti industri apparel dan alas kaki.

Sektor- sektor tersebut dinilai rentan terhadap fluktuasi pasar global, sehingga pemerintah akan memberikan dukungan melalui berbagai insentif yang tepat sasaran untuk menjaga daya saing dan keberlangsungan usaha.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
Jujuk Ernawati
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us