Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesawat Airbus Beluga. (unsplash.com/barendkaas)
Pesawat Airbus Beluga. (unsplash.com/barendkaas)

Intinya sih...

  • Unite tuduh Airbus perlakukan pekerja dengan tidak adil. Sekretaris Umum Unite, Sharon Graham menuding Airbus telah memperlakukan para pekerjanya dengan tidak adil karena tidak memberikan bayaran pantas.

  • Airbus mengaku tidak khawatir soal dampak mogok kerja. Aksi ini disebut tidak akan membuat produksi dan pengiriman terlambat.

  • Airbus dapat pesanan senilai Rp340 triliun dari Paris Air Show. Dalam acara itu, Airbus sudah mendapat pesanan 10 pesawat jet dari maskapai Taiwan, Starlux Airlines.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 3 ribu pekerja Airbus di Inggris pada Jumat (22/8/2025), mengumumkan rencana aksi mogok kerja dalam 10 hari mulai September 2025. Para pekerja yang tergabung dalam Unite itu menuntut kelayakan upah.  

Sementara itu, rencana mogok kerja ini disebut akan mengancam proses produksi sayap pesawat komersial dan militer Airbus. Sebab mayoritas pekerja yang ikut dalam aksi ini adalah teknisi dan mekanik pesawat.

1. Unite tuduh Airbus perlakukan pekerja dengan tidak adil

Pesawat Airbus A320. (unsplash.com/gabrielgoncalves)

Sekretaris Umum Unite, Sharon Graham menuding Airbus telah memperlakukan para pekerjanya dengan tidak adil karena tidak memberikan bayaran pantas. 

“Airbus berhasil memperoleh keuntungan hingga miliaran. Maka dari itu pekerja membutuhkan upah yang adil. Anggota kami hanya ingin mencari keadilan bukan kebaikan. Pekerja Airbus memiliki dukungan penuh dari persatuan dalam masalah ini,” tutur Graham, dikutip dari Aero Time

Unite menyatakan, 90 persen dari anggotanya mendukung rencana mogok kerja 10 hari. Langkah ini disebut akan mengganggu produksi pesawat komersial dan militer Airbus. 

2. Airbus mengaku tidak khawatir soal dampak mogok kerja

Pesawat Airbus A350 milik maskapai British Airways. (unsplash.com/ramalaksono)

Airbus mengaku, tidak ada kekhawatiran soal dampak besar yang diakibatkan oleh mogok kerja. Aksi ini disebut tidak akan membuat produksi dan pengiriman terlambat. 

“Prioritas kami tetap mencari resolusi bersama dengan persatuan pekerja dan memastikan bahwa daya saing jangka panjang dan kesuksesan Airbus di Inggris,” ungkap Manager Airbus Inggris, Sue Patridge, dilansir RTE.

Di sisi lain, pekerja Airbus rencananya akan melakukan aksinya pada 2-3, 10-11 September. Mereka akan melakukan aksinya kembali pada pertengahan September, tapi belum menentukan kepastian aksinya. 

3. Airbus dapat pesanan senilai Rp340 triliun dari Paris Air Show

Pesawat Airbus A350 milik maskapai Japan Airlines. (unsplash.com/thehncreative)

Pada Juni, Airbus mengumumkan keberhasilan memperoleh pesanan pesawat baru yang mencapai 21 miliar dolar AS (Rp340 triliun) berkat Paris Air Show. Dalam acara itu, Airbus sudah mendapat pesanan 10 pesawat jet dari maskapai Taiwan, Starlux Airlines. 

Sebelumnya, Airbus sudah mengumumkan pemesanan dua pesawat kargo A350 dari maskapai MNG Airlines dan EgyptAir. Maskapai asal Mesir itu sudah membeli pesawat tipe A350-900 untuk rute jarak jauh. 

AirAsia juga mengaku sedang bernegosiasi untuk membeli 50 hingga 70 pesawat tipe A321-XLR. Selain itu, maskapai asal Malaysia itu berencana membeli 100 pesawat A220 atau membeli dari pesaingnya dari Brasil, Embraer tipe E175-E2 untuk jarak dekat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team