Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kalah dari Airbus, Penjualan Pesawat Boeing Turun 20 Persen pada Juli

Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik maskapai ANA. (unsplash.com/damabima)
Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik maskapai ANA. (unsplash.com/damabima)
Intinya sih...
  • Boeing berhasil menjual 37 pesawat Boeing 737 Max pada Juli 2025, meskipun penurunan penjualan secara keseluruhan.
  • Boeing meminta izin FAA untuk produksi melebihi kuota dalam beberapa bulan ke depan, setelah mampu memproduksi 38 pesawat tipe 737 Max yang sudah mencapai kuota produksi.
  • Pengiriman 60 pesawat pada Juni 2026 membuat Boeing mampu memangkas kerugian yang dialami perusahaannya pada kuartal I-2025, menunjukkan perbaikan performa bisnis Boeing.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Boeing mengumumkan penurunan pengiriman pesawat pada Juli 2025 yang hanya 48 unit pesawat. Jumlah ini berkurang dari Juni 2025 yang berhasil mengirimkan 60 unit pesawat. 

Penurunan penjualan ini membuat Boeing berada di bawah pesaing terberatnya, Airbus. Pada periode yang sama, pabrikan pesawat asal Eropa itu berhasil mengirimkan 67 pesawat jet meski turun dibanding bulan yang sama tahun lalu. 

1. Berhasil menjual 37 pesawat Boeing 737 Max pada Juli 2025

Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik maskapai Air India. (unsplash.com/pixtolero2)
Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik maskapai Air India. (unsplash.com/pixtolero2)

Pabrikan pesawat yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat (AS) itu berhasil mengirimkan 37 pesawat tipe 737 Max pada Juli 2025. Sisanya, Boeing mengirimkan delapan pesawat 787, dua pesawat kargo tipe 777, dan sebuah pesawat kargo 767. 

Meskipun demikian, Boeing menerima 31 pemesanan pada Juli, di mana 30 di antaranya 737 Max dan satu unit 787. Sebelumnya, Irak telah membatalkan pesanan satu unit 787, tapi masih ada tujuh unit 787 yang sedang dalam pesanan, dilansir dari CNBC.

Kini, Boeing masih berupaya untuk memperbaiki dan menstabilkan produksinya setelah kejadian terlepasnya panel luar 737 milik maskapai Alaska Airlines pada Januari 2024 dan United Airlines pada Maret 2024. Insiden ini menguak masalah produksi dan kualitas keamanan Boeing. 

2. Boeing minta izin FAA untuk produksi melebihi kuota

Kantor Pusat Boeing. (unsplash.com/svenpiper)
Kantor Pusat Boeing. (unsplash.com/svenpiper)

CEO Boeing, Kelly Ortberg mengatakan kepada investor, perusahaannya akan meminta Federal Aviation Administration (FAA) untuk mengizinkan Boeing memproduksi di atas kuota dalam beberapa bulan ke depan. 

“Perhitungan sistem produksi Boeing sudah menunjukkan hasil positif untuk meningkatkan produksi. Namun, Boeing harus mengurangi jam kerja untuk bekerja ulang karena pekerjaan lainnya harus dilakukan secara berurutan. Kami akan bekerja untuk itu dan kami akan berdiskusi dengan FAA soal peningkatan produksi bulanan,” ungkapnya, dikutip dari The Seattle Times

Boeing mampu memproduksi 38 pesawat tipe 737 Max yang sudah mencapai kuota produksi yang ditetapkan FAA untuk pertama kalinya pada Mei 2025. Dalam beberapa bulan terakhir, Boeing terus meningkatkan produksi pesawat tipe 787 Dreamliner. 

3. Boeing berhasil pangkas kerugian pada kuartal I-2025

ilustrasi pesawat (unsplash.com/snowjam)
ilustrasi pesawat (unsplash.com/snowjam)

Pengiriman 60 pesawat pada Juni 2026 membuat Boeing mampu memangkas kerugian yang dialami perusahaannya pada kuartal I-2025. Pengiriman itu menjadi yang terbesar sejak 2018. 

Ortberg mengatakan, dibutuhkan waktu untuk mengembalikan performa bisnis Boeing dan percaya Boeing akan mampu menunjukkan perbaikan. 

“Jika kami mampu terus memperbaiki pekerjaan penting di depan kami dan berfokus pada keamanan, kualitas, dan stabilitas. Kami dapat mengatur dinamika lingkungan global dan membuat 2025 menjadi tahun titik balik kami,” katanya. 

Peningkatan produksi dan pengiriman pesawat adalah kunci pemulihan Boeing karena maskapai penerbangan dan pelanggan lainnya membayar pesanan pesawat jet ketika tiba. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us