Airbus Dapat Pesanan 10 Pesawat dari Suriah untuk Modernisasi Maskapai

- Pembelian 10 pesawat Airbus untuk modernisasi maskapai nasional Suriah.
- Investasi pembangunan kembali Bandara Damaskus senilai 4 miliar dolar AS.
- ICAO diharapkan ikut perbaiki sektor penerbangan Suriah, maskapai asing mulai buka penerbangan langsung ke Suriah.
Jakarta, IDN Times - Suriah menyetujui pemesanan 10 pesawat Airbus A320 untuk maskapai nasional, Syrian Airlines. Langkah ini untuk memodernisasi maskapai nasional dan mengekspansi bisnis usai perang.
Pembelian pesawat Airbus ini setelah mendapatkan pendanaan investasi dari konsorsium yang dipimpin perusahaan Qatar, UCC Holding sebesar 250 juta dolar AS (Rp4 triliun).
“Pembelian pesawat Airbus ini bertujuan untuk menambah armada dan meningkatkan daya saing untuk maskapai nasional Suriah,” ungkap UCC Holding, dikutip dari The National pada Minggu (10/8/2025).
1. Bagian dari pembangunan kembali bandara di Damaskus
Kontrak pembelian 10 pesawat Airbus ini sebagai bagian dari pembangunan kembali Bandara Damaskus. Investasi utama pembangunan bandara ini mencapai 4 miliar dolar AS (Rp64,9 triliun).
Investasi ini disetujui oleh tiga perusahaan, yakni UCC Holding, Assets Investments dari Amerika Serikat (AS) dan Cengiz dari Turki dalam rangka pembangunan kembali sektor penerbangan Suriah setelah berakhirnya perang sipil.
Sementara, investasi penerbangan ini sebagai bagian dari persetujuan investasi strategis pada 12 sektor untuk pembangunan ekonomi Suriah pasca-perang senilai 14 miliar dolar AS (Rp227,3 triliun).
2. ICAO diharapkan ikut perbaiki sektor penerbangan Suriah

Wakil Presiden IATA untuk Afrika dan Timur Tengah, Kamil Al-Awadhi mengatakan, industri penerbangan di negara-negara Teluk sudah melobi International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk membangun kembali industri penerbangan Suriah.
“ICAO diharapkan dapat berperan penting dalam pembangunan industri penerbangan di Suriah yang penting bagi kawasan. Jika semua berjalan dengan baik, industri penerbangan Suriah akan berkembang pesat,” terangnya.
Salah satu faktor dalam pertumbuhan industri penerbangan Suriah saat ini adalah pembebasan visa untuk warga Suriah. Keputusan ini membuat banyaknya warga Suriah yang bisa bepergian ke luar negeri.
3. Maskapai asing mulai buka penerbangan langsung ke Suriah
Pada Juli 2025, tercatat sudah ada 11 maskapai penerbangan asing yang membuka rute ke Suriah. Maskapai tersebut, termasuk Emirates asal Uni Emirat Arab, Dan Air asal Rumania, dan Air Mediterranean asal Yunani.
Namun, beberapa maskapai lainnya, seperti Royal Jordanian, FlyDubai, Turkish Airlines, dan Qatar Airways sempat membatalkan penerbangan ke Suriah menyusul ditutupnya lalu lintas penerbangan imbas pecahnya konflik Iran dan Israel, dilansir dari Daily Sabah.
Selain situasi geopolitik di Timur Tengah, operasional penerbangan di Suriah tersendat keterbatasan infrastruktur bandara imbas 14 tahun perang sipil. Bandara Damaskus sempat dibom selama perang sipil dan dijarah ketika penggulingan mantan Presiden Bashar al-Assad.
Fasilitas dan peralatan penerbangan di Suriah sudah usang. Sedangkan sistem radar di Suriah masih kurang sehingga bergantung pada radar lalu lintas udara dari Lebanon dan Turki.