Antam Targetkan Produksi Emas 1.167 Kilogram Selama 2023

Antam juga targetkan kenaikan produksi di komoditas lainnya

Jakarta, IDN Times - Emiten tambang, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menargetkan raihan kinerja positif pada tahun ini. Target tersebut dicanangkan untuk seluruh komoditas inti di Antam seperti emas, perak, nikel, feronikel, dan bijih bauksit.

"Melanjutkan capaian kinerja positif tahun 2022, pada tahun ini Antam kembali menargetkan kinerja positif. Antam terus berupaya mengoptimalkan kinerja operasi di seluruh komoditas inti dengan menerapkan good mining practices dan operation excellent," ucap Direktur Utama Antam, Nico Kanter dalam media gathering di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Pada komoditas emas, Antam menargetkan produksi emas yang berasal dari tambang emas Pongkor sebesar 1.167 kilogram. Target itu meningkat 28 persen dari target produksi emas 2022 sebesar 911 kilogram.

Sementara itu, untuk penjualan emas tahun 2023 ditargetkan mencapai 31.176 kilogram, meningkat 11 persen dari target penjualan emas tahun 2022 sebesar 28.011 kilogram.

"Target penjualan emas tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan tingkat permintaan emas di dalam negeri," kata Nico.

Antam juga menargetkan peningkatan produksi perak selama 2023. Produksi perak tahun ini ditargetkan sebesar 7.536 kilogram atau meningkat 13 persen dibandingkan target produksi tahun lalu sebesar 6.643 kilogram.

Selain produksi, Antam juga mencanangkan kenaikan target penjualan perak pada tahun ini. "Target penjualan perak mencapai 9.810 kilogram, meningkat 14 persen dari target penjualan perk tahun 2022 sebesar 8.643 kilogram," ujar Nico.

Baca Juga: 6 Perusahaan Tambang Nikel Terbesar di Indonesia, Ini Daftarnya 

1. Target produksi dan penjualan nikel

Antam Targetkan Produksi Emas 1.167 Kilogram Selama 2023Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Pada segmen nikel, Antam nenargetkan kinerja yang positif baik untuk komoditas bijih nikel maupun feronikel. Untuk komoditas bijih nikel, pada 2023, Antam menargetkan total produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik sebesar 11,30 juta wet metric ton (wmt).

Target tersebut tumbuh 31 persen dari capaian produksi bijih nikel 2022 sebesar 8,62 juta wmt. Sementara itu, penjualan bijih nikel ditargetkan mencapai 9,45 juta wmt atau tumbuh 36 persen dari capaian penjualan bijih nikel tahun 2022 sebesar 6,95 juta wmt.

"Target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri," kata Nico.

Baca Juga: Profil Arie Prabowo Ariotedjo, Eks Bos ANTAM dan Ayah Menpora Dito

2. Target produksi dan penjualan feronikel

Antam Targetkan Produksi Emas 1.167 Kilogram Selama 2023Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Pada komoditas feronikel, Antam menargetkan volume produksi dan penjualan pada 2023 masing-masing sebesar 27.201 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Target produksi dan penjualan feronikel ini tumbuh masing-masing 12 persen dari capaian produksi feronikel tahun lalu yang sebesar 24.334 TNi dan capaian penjualan sebesar 24.210 TNi.

"Target produksi dan penjualan feronikel yang ditetapkan turut memperhitungkan tingkat utilisasi dan kesetabilan operasi pabrik feronikel Antam di Kolaka, Sulawesi Tenggara serta kontribusi produksi dari pabrik feronikel Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara yang akan beroperasi pada semester kedua tahun 2023," tutur Nico.

Baca Juga: Jos! Laba Antam Meroket 105 Persen ke Rp3,8 T Selama 2022

3. Target produksi dan penjualan bijih bauksit

Antam Targetkan Produksi Emas 1.167 Kilogram Selama 2023Logo PT Antam Tbk. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Untuk komoditas bijih bauksit, Antam menargetkan volume produksi 2023 sebesar 2 juta wet metric ton (wmt). Hal itu sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga.

Target produksi ini tumbuh sekitar 21 persen dibandingkan capaian produksi bijih bauksit tahun 2022 sebesar 1,65 juta wmt.

"Terkait penjualan bijih bauksit, kami menargetkan tingkat penjualan sebesar 1,58 juta wmt, meningkat 27 persen dibandingkan capaian penjualan bijih bauksit tahun 2022 sebesar 1,24 juta wmt," kata Nico.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya