Bukalapak IPO, Kekayaan Achmad Zaky Melesat Rp4,7 Triliun

Berasal dari 4,3% saham yang dimiliki Zaky di Bukalapak

Jakarta, IDN Times - Mantan CEO Bukalapak, Achmad Zaky telah ditasbihkan menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Hal itu tak terlepas dari IPO yang dilakukan oleh Bukalapak pada Jumat (6/8/2021) lalu.

Mengutip Forbes, harta kekayaan Zaky kini mencapai 330 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp4,7 triliun.

Baca Juga: Jatuh Bangun Achmad Zaky Rintis Bukalapak hingga Akhirnya Undur Diri

1. Kekayaan Zaky berasal dari saham yang dimilikinya di Bukalapak

Bukalapak IPO, Kekayaan Achmad Zaky Melesat Rp4,7 TriliunLogo Terbaru bukalapak. (dok. bukalapak)

Zaky yang mundur dari jabatan sebagai CEO tahun lalu itu kini tercatat menjadi penasihat di Bukalapak.

Data Forbes menunjukkan, kekayaan bersih Zaky sebesar 330 juta dolar AS atau setara Rp4,7 triliun tersebut berasal dari 4,3 persen saham Bukalapak yang dimilikinya saat ini.

2. Perjalanan Zaky merintis Bukalapak

Bukalapak IPO, Kekayaan Achmad Zaky Melesat Rp4,7 TriliunAchmad Zaky dan Rachmat Kaimuddin, Bukalapak/Istimewa

 

Fakta Zaky yang kini menjadi penasihat dan pemegang saham di Bukalapak serta menjadi salah seorang dengan kekayaan terbesar di Indonesia tak terlepas dari perannya dalam merintis Bukalapak.

Pria 34 tahun tersebut memiliki jasa cukup besar dalam pengembangan komunitas bisnis di Indonesia. Dia juga berhasil membangun Bukalapak dari sebuah perusahaan sederhana menjadi e-commerce terbesar ketiga di Indonesia.

Perintisan Bukalapak berangkat dari sebuah ide yang ingin membantu pedagang kecil dapat meningkatkan penjualannya. Alhasil, Zaky bersama dua temannya, yakni Nugroho Herucahoyono dan Fajrin Rasyid membuat situs Bukalapak dengan modal Rp80 ribu pada 2010 silam.

Tujuh tahun setelahnya atau pada 2017, Bukalapak berhasil menembus status startup unicorn dengan valuasi lebih dari satu miliar dolar AS di bawah kepemimpinan Zaky sebagai CEO.

Hal itu kemudian diikuti dengan peluncuran Mitra Bukalapak sebagai platform online to offline yang membuat para pedagang di kios menjual produk-produk virtual kepada konsumen.

Selang tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 2020, Zaky mundur dari jabatan CEO untuk digantikan oleh Rachmat Kaimuddin yang dulunya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan di Bank Bukopin.

Baca Juga: Resmi IPO, Bukalapak Paling Banyak Tarik Investor

3. Bukalapak jadi perusahaan teknologi pertama yang melantai di BEI

Bukalapak IPO, Kekayaan Achmad Zaky Melesat Rp4,7 TriliunPT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/8/2021). (dok. Bukalapak)

PT Bukalapak.com Tbk resmi mencatatkan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/8/2021). IPO ini menasbihkan Bukalapak sebagai perusahaan unicorn pertama yang melantai di bursa, bukan hanya di Indonesia melainkan di Asia Tenggara.

"Pencatataan perdana saham ini juga menorehkan sejarah karena perseroan merupakan perusahaan unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia dan bahkan di bursa kawasan Asia Tenggara," kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, dalam seremoni virtual pencatatan perdana saham Bukalapak.

Bukalapak menjadi perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada 2021 dan perusahaan tercatat saham ke-740 di bursa pada saat ini.

Di sisi lain, sesuai dengan ketentuan dalam penawaran umum perdana saham, Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp850 untuk setiap sahamnya.

Dengan demikian, Bukalapak berhasil menghimpun dana hingga Rp21,9 triliun dari IPO ini. Berkaitan dengan hal tersebut, Inarno menyampaikan bahwa Bukalapak telah memecahkan rekor dana terhimpun oleh sebuah perusahaan di BEI.

"Dengan jumlah dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp21,9 triliun, menjadikan IPO Bukalapak sebagai yang terbesar dalam sejarah bursa saham di Indonesia," ucap dia.

Baca Juga: Pandu Sjahrir: IPO Bukalapak Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah BEI

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya