BUMN Setor Dividen Rp74,1 Triliun, Holding dan Merger Jadi Kunci

Setoran dividen BUMN ke negara 150 persen dari target APBN

Jakarta, IDN Times - Associate Director BUMN Research Group Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI), Toto Pranoto mengapresiasi capaian realisasi dividen yang disetorkan BUMN kepada negara.

Hingga Oktober 2023, perusahaan pelat merah telah menyetorkan dividen sebesar Rp74,1 triliun atau melesat 150 persen dari target awal.

"Ini berita positifnya bahwa kontribusi BUMN dalam bentuk dividen ke negara semakin besar," ujar Toto dalam keterangannya, dikutip Senin (27/11/2023).

Baca Juga: Top! Setoran Dividen ke Kas Negara Lampaui Target 

1. Holding dan merger tingkatkan kontribusi BUMN

BUMN Setor Dividen Rp74,1 Triliun, Holding dan Merger Jadi Kunciilustrasi dividen (IDN Times/Esti Suryani)

Toto pun menyebutkan sejumlah faktor yang jadi penyebab meningkatnya kontribusi BUMN. Salah satunya adalah perampingan jumlah BUMN melalui holding dan merger yang dilakukan oleh Erick Thohir selaku Menteri BUMN.

Erick sendiri disebut-sebut bakal terus memangkas jumlah BUMN hingga hanya tersisa 30 perusahaan pada masa mendatang. Menurut Toto, hal tersebut adalah langkah tepat agar Indonesia benar-benar memiliki perusahaan pelat merah yang jauh lebih baik.

"Hampir setengah keuntungan BUMN di 2022 misalnya disumbangkan sektor perbankan (Himbara). Artinya kondisi pareto BUMN relatif masih belum berubah," kata dia.

Baca Juga: Mantap! Setoran Dividen BUMN Naik Tajam

2. Kondisi BUMN yang mumpuni jadi kunci

BUMN Setor Dividen Rp74,1 Triliun, Holding dan Merger Jadi KunciGedung Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Toto menambahkan, efisiensi dan penguatan BUMN lewat holding akan menciptakan kondisi BUMN yang lebih mumpuni. Dengan begitu, kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat akan jauh lebih besar ke depan.

"Dengan program restrukturisasi seperti pembentukkan holding atau merger, kinerja BUMN mestinya bisa lebih ditingkatkan. Ke depan, Indonesia mungkin akan lebih punya sedikit BUMN tapi punya daya saing yang lebih kuat," kata Toto.

3. Setoran dividen terbanyak dari BUMN perbankan

BUMN Setor Dividen Rp74,1 Triliun, Holding dan Merger Jadi KunciHimpunan Bank Milik Negara (Himbara) menggelar Press Conference Optimisme untuk Indonesia secara virtual, Kamis (5/8/2021). (Dok. Himbara)

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP yang disetorkan BUMN atau Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) per akhir Oktober telah tembus 150,9 persen atau lebih tinggi dari target dalam APBN 2023.

“Kami mendapatkan penerimaan yang lebih tinggi, yaitu Rp74,1 triliun artinya 150,9 persen dari yang ditargetkan,” ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi November 2023, Jumat (24/11/2023).

Setoran dividen BUMN paling besar masih berasal dari perbankan. Sementara itu, BUMN nonbank yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang membukukan profit, sehingga dapat membayar dividen kepada negara.

“Ini karena setoran dari dividen BUMN, terutama yang masih profitable seperti perbankan itu sangat positif, maupu beberapa yang nonperbankan, seperti Pertamina, PLN, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: PTBA Bagi-Bagi Dividen Gak Tahun Ini? Begini Penjelasan Direksi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya