Jika Dikelola Maksimal, Perputaran Uang di Liga 1 Bisa Belasan Triliun

Perputaran uang Liga 1 musim lalu mencapai Rp9 triliun

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan betapa pentingnya mengatur kompetisi sepak bola agar menjadi lebih baik. Menurut dia, gelaran Liga 1 memiliki potensi bisnis yang mampu memberikan kesejahteraan buat seluruh insan sepak bola dalam negeri.

Erick menuturkan, berdasarkan riset BRI, perputaran uang di Liga 1 musim lalu sanggup mencapai Rp9 triliun. Hal itu disebut Erick terjadi ketika pengelolaan Liga 1 belum maksimal.

"Pada musim kompetisi kemarin yang belum maksimal, itu perputarannya saja dari research BRI Rp9 triliun. Itu belum keadaan liga maksimal. Jadi angka Rp9 triliun ini saya yakin dobel perputaran uangnya ketika (Liga) ini benar-benar kita rawat," ucap Erick di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (7/8/2023).

Baca Juga: Ekonomi Global Lesu, Ekonomi RI Justru Ngegas di Kuartal II

1. Pertandingan Timnas Indonesia juga hadirkan potensi bisnis besar

Jika Dikelola Maksimal, Perputaran Uang di Liga 1 Bisa Belasan TriliunPemain Timnas Indonesia Rizky Ridho (kanan) mencoba mengadang pemain Argentina, Facundo Valentine (kiri) dalam laga uji coba FIFA Matchday di Stadion GBK, Jakarta, Senin (19/6/2023). (IDN Times/Tata Firza).

Selain dari Liga 1, potensi bisnis yang besar juga hadir dari perputaran uang pada pertandingan Timnas Indonesia.

Erick mencontohkan, ketika Timnas Indonesia menjamu Argentina beberapa waktu lalu terjadi perputaran uang hingga Rp1 triliun.

"Satu pertandingan timnas lawan Argentina kemarin bisa Rp1 triliun. Artinya, kalau kita punya pertandingan sebesar yang kita lakukan 2-3 kali perputaran pertandingan timnas ini bisa mencapai Rp3 triliun," ucap dia.

Baca Juga: Top! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Lampaui Negara Lain

2. Potensi bisnis mesti dimanfaatkan untuk kesejahteraan pemain

Jika Dikelola Maksimal, Perputaran Uang di Liga 1 Bisa Belasan TriliunPertandingan PSIS Semarang melawan Borneo FC di BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (28/7/2023). (dok. PSIS)

Kendati begitu, Erick tidak ingin potensi bisnis yang besar tersebut tidak dimanfaatkan untuk kesejahteraan para pesepak bola Indonesia.

Mereka adalah sosok-sosok penting yang mesti mendapatkan kepastian kesejahteraan, baik saat menjadi pemain maupun ketika sudah pensiun.

"Artinya ada segi bisnis di situ, tetapi jangan sampai bisnis tidak menyambung ke kesejahteraan (pemain). Nah di sinilah saya mengetuk seluruh kepengurusan PSSI, Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia untuk sama-sama kita melakukan perbaikan yang signifikan karena kepercayaan masyarakat hari ini luar biasa," tutur Erick.

Baca Juga: PSSI Isyaratkan Piala Dunia U-17 Hanya di Tanah Jawa

3. Erick tidak ingin pesepak bola Indonesia seperti ayam aduan

Jika Dikelola Maksimal, Perputaran Uang di Liga 1 Bisa Belasan TriliunPersija lawan Bhayangkara di Liga 1 2023/24. (Dok. Persija)

Diberitakan, Erick Thohir tidak ingin ada lagi pemain sepak bola Indonesia yang menjadi seperti ayam aduan. Erick ingin para pemain sepak bola tetap hidup sejahtera, baik saat bermain maupun setelah pensiun.

Erick mengaku, sejak awal menjadi Ketua Umum PSSI dirinya ingin memastikan para pahlawan olahraga tidak menjadi seperti peribahasa habis manis sepah dibuang.

"Ketika PSSI ulang tahun ke-93 tahun saya bertemu mereka, kondisinya prihatin. Prihatin jangan sampai para pahlawan bangsa kita yang bermain sepak bola ini seperti ayam aduan, setelah diadu ya sudah. Inilah kenapa kita sejak awal kepengurusan PSSI langsung ketika ingin prestasi timnas kita baik, kita juga harus melihat kembali para pahlawan olahraga yang sudah memberikan terbaik untuk dirinya, untuk bangsa kita ini," ucap Erick.

Baca Juga: Ini Alasan Erick Thohir Pilih Rahmad Pribadi Jadi Bos Pupuk Indonesia

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya