Ekonomi Global Lesu, Ekonomi RI Justru Ngegas di Kuartal II

Mobilitas masyarakat di kuartal II makin baik

Jakarta, IDN Times- Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 akan mencapai 5,1 persen.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023 ditopang konsumsi domestik yang menguat. Hal itu merupakan dampak momen Idul Fitri dan Idul Adha.

“Ekonomi pada kuartal II kita lihat pertumbuhannya lebih baik, karena tidak saja mobilisasi semakin bagus, tapi kemarin ada hari besar keagamaan nasional (HBKN), jadi ada libur, masyarakat melakukan spending, kemudian ada gaji ke-13, jadi perkiraan kita dari sekitar 5 persen akan menuju 5,1 persen,” kata Aida dalam konferensi pers, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Era Heru Naik, Kemiskinan Turun

1. Investasi non bangunan naik

Ekonomi Global Lesu, Ekonomi RI Justru Ngegas di Kuartal IIIlustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Aida menambahkan, faktor investasi juga meningkat, khususnya sektor non bangunan. Kinerja ekspor juga tercatat bergerak positif dan hilirisasi berlanjut.

Sementara itu, ekspor barang diperkirakan melambat karena ekonomi global yang melemah. Sedangkan, ekspor jasa tumbuh tinggi dipengaruhi kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Menkeu: Indonesia Punya Pertumbuhan Ekonomi Terkuat 

2. Pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,3 persen

Ekonomi Global Lesu, Ekonomi RI Justru Ngegas di Kuartal IIilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi ditopang industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta informasi juga komunikasi.

Sementara secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh pertumbuhan wilayah Kalimantan dan Jawa yang masih kuat. Hal itu terjadi karena permintaan domestik masih terjaga.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan dapat mencapai kisaran 4,5-5,3 persen," jelas Aida. 

Aida menyebut pihaknya akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial yang dimiliki Bank Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan.

Baca Juga: Prediksi: Pertumbuhan Ekonomi RI Semester I Capai 5,2 Persen

3. Pertumbuhan ekonomi global hanya 2,7 persen

Ekonomi Global Lesu, Ekonomi RI Justru Ngegas di Kuartal IIilustrasi pertumbuhan ekonomi

Sementara itu, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global mencapai 2,7 persen (yoy) pada tahun ini, di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan beberapa negara maju di Eropa diprediksi lebih baik. Pertumbuhan itu didorong konsumsi rumah tangga, perbaikan upah, dan keyakinan konsumen.

"Pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan masih kuat dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang membaik," jelasnya. 

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya