Kapasitas Produksi Baja Indonesia Kalah Telak dari Vietnam

Gak sepak bola, gak produksi baja, semua kalah dari Vietnam

Jakarta, IDN Times - Industri baja nasional saat ini diperkirakan bakal terus berkembang pada masa mendatang. Namun, untuk saat ini situasinya masih kalah dari Vietnam jika dibandingkan dari sisi produksi per tahunnya.

Padahal, menurut Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), Purwono Widodo, Indonesia pernah unggul atas Vietnam dari sisi produksi baja. Namun, saat ini kondisinya berbanding 180 derajat.

"Saya mau cerita waktu saya masih bujang masuk Krakatau Steel. Saat itu Vietnam baru bangun, ngelilir dari perang, masih di sekitar 200-300 ribu ton tahun 1987. Hari ini Vietnam sudah 30 juta ton. Indonesia Alhamdulillah hari ini masih macet di angka 15 juta ton," tutur Purwono yang juga merupakan Direktur Utama Krakatau Steel, di Kantor Kadin, Jakarta, Senin (6/11/2023).

1. Butuh dukungan banyak pihak

Kapasitas Produksi Baja Indonesia Kalah Telak dari VietnamDok. Istimewa / Krakatau Steel

Untuk bisa mencapai level Vietnam, industri baja nasional membutuhkan dukungan bukan hanya dari pemerintah melainkan juga banyak pihak terkait lainnya.

Menurut Purwono, industri baja tidaklah bisa berdiri sendiri. Industri baja nasional membutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk bisa maju dan berkembang.

"Jadi kalau kita bicara industri baja itu gak bisa jangka pendek, jangka panjang. Jadi, secara jangka panjangnya itu ASEAN, terutama Indonesia itu masih menjadi negara yang sangat menarik untuk berinvestasi di dunia perbajaan," kata dia.

Baca Juga: Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN Tembus 9,5 Juta Ton

2. Tantangan dalam pemenuhan baja nasional

Kapasitas Produksi Baja Indonesia Kalah Telak dari VietnamIlustrasi pabrik baja. (Pixabay.com/MichaelGaida)

ISIA memproyeksikan bahwa kebutuhan baja nasional pada 2045 mencapai 100 juta ton dengan nilai investasi mencapai 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih dari Rp1.500 triliun.

Purwono mengatakan, hal tersebut merupakan potensi baik bagi industri baja mengingat saat ini pemerintah sedang gencar melakukan proyek pembangunan nasional dan baja merupakan salah satu material utamanya.

Namun, sambung Purwono, industri baja nasional juga menghadapi tantangan berupa tingkat utilisasi kapasitas produksi baja nasional yang masih rendah.

"Tantangan lain yang perlu dihadapi adalah industri baja harus mampu menghasilkan produk baja rendah emisi karbon dalam upaya mengimplementasikan Green Industry menuju Net Zero Emission yang ditargetkan tercapai pada tahun 2050," ucap Purwono.

3. Gelaran IBF 2023

Kapasitas Produksi Baja Indonesia Kalah Telak dari VietnamKonferensi pers IISIA Business Forum 2023 (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sejalan dengan tantangan tersebut, IISIA bersama KADIN Indonesia dengan dukungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bakal menggelar IISIA Business Forum (IBF) 2022 pada 9 hingga 11 November 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

IBF 2023 digelar dengan tujuan menunjukkan perkembangan industri baja nasional, memperlihatkan teknologi terbaru pembuatan besi baja terutama teknologi yang terkait dengan green industry.

IBF 2023 juga menghadirkan pihak-pihak terkait persoalan tersebut guna mendiskusikan dan merumuskan bersama pengembangan industri baja nasional ke depan, mematangkan penyusunan roadmap pengurangan emisi CO2 di industri baja nasional menuju target Net Zero Emission serta mendorong business matching antara anggota IISIA dan anggota KADIN Indonesia.

"Tema IBF 2023 kali ini adalah Industri Baja Nasional untuk Kemandirian Bangsa. Tema tersebut dipilih sesuai dengan situasi kita yang menghadapi kompleksitas tantangan ekonomi baik ditingkat global maupun nasional, yang perlu disikapi oleh industri besi dan baja nasional agar menjadi semakin tangguh dan mandiri, serta menguatkan kolaborasi dan sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam kemajuan industri baja nasional," tutur Purwono.

Baca Juga: Hilirisasi Digaspol, Ekspor RI ke China Didominasi Besi Baja

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya