Ketegangan Rusia-Ukraina Tak Kunjung Reda, Rupiah Melemah Senin Pagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan atau Senin (21/2/2022). Kurs rupiah dibuka melemah enam poin ke level Rp14.333 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.28 WIB, kurs rupiah terus mengalami pelemahan ke level Rp14.337 per dolar AS atau melemah 10 poin (-0,07 persen).
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat, 18 Februari 2022 sore, kurs rupiah melemah tipis dua poin ke level Rp14.327 per dolar AS.
Baca Juga: Apa Bedanya Menabung dan Investasi? Yuk, Kenali Kelemahan Keduanya
1. Konflik Rusia-Ukraina masih jadi perhatian pasar
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan kurs rupiah masih berpotensi mengalami tekanan hari ini terhadap dolar AS seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar soal konflik Rusia dan Ukraina.
Menurut laporan terbaru, Rusia belum mundur dari perbatasan Ukraina dan justru menumpuk pasukan militernya di sana. Kemudian, pada akhir pekan lalu, serangan milier Ukraina ke kelompok separatis pendukung Rusia di Ukraina Timur dikhawatirkan memicu Rusia untuk menyerang Ukraina.
"Kekhawatiran pasar akan potensi terjadinya perang besar yang bisa merontokkan pertumbuhan perekonomian global mendorong sebagian pelaku pasar keluar dari aset berisiko pagi ini dan masuk ke aset aman seperti dolar AS dan emas," kata Ariston, kepada IDN Times, Senin pagi.
Pasar, lanjut Ariston, masih akan terus memantau perkembangan konflik kedua negara tersebut sepanjang pekan ini. Adapun usaha-usaha diplomasi guna meredakan konflik bisa mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko.
Editor’s picks
Baca Juga: Mirip Banget! Ini 3 Perbedaan Uang dan Mata Uang
2. Faktor yang bisa menahan pelemahan rupiah
Kendati demikian, tekanan terhadap rupiah diyakini Ariston bisa sedikit ditahan pada perdagangan hari ini. Hal itu lantaran mulai menurunnya kasus harian penularan COVID-19 di dalam negeri.
"Sementara dari dalam negeri, mulai menurunnya kasus penularan COVID-19 bisa meningkatkan keyakinan pasar terhadap rupiah," ucap Ariston.
Baca Juga: 5 Fakta Bitcoin, Mata Uang Kripto Paling Terkenal di Dunia
3. Proyeksi posisi rupiah sore nanti
Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan nanti.
"Hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.280--Rp14.350," kata dia.