Lewat PESA, Polandia Bakal Punya Kereta Hidrogen

Kereta hidrogen adalah masa depan transportasi massal

Jakarta, IDN Times - Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah diaplikasikan ke banyak hal. Salah satunya ke sektor transportasi, seperti penggunaan bahan bakar hidrogen di kereta yang dikembangkan oleh PESA.

Untuk diketahui, PESA merupakan produsen lokomotif atau rolling stock terbesar di Polandia dan produknya telah banyak digunakan di 11 negara Eropa serta Asia.

Presiden Direktur PESA, Krzysztof Zdziarski mengungkapkan proyek pembuatan kereta berbahan bakar hidrogen hadir dalam program 'Hydrogen Ready!".

Lewat program tersebut, Krzysztof ingin agar transportasi massal pada masa depan bisa lebih efisien dalam pengelolaan energi.

"Energi dari hidrogen masih merupakan cara terbaik untuk menyimpan daya karena baterai sangat terbatas dan kemudian untuk mengubahnya kembali menjadi energi sangat tidak efisien. Jadi, jika Anda menggunakan hidrogen, itu sudah termasuk setengah efisiensi," ujar Krzysztof kepada IDN Times ketika berkunjung ke kantor dan pabrik PESA di Polandia pertengahan Juli 2023.

Baca Juga: Alasan Mobil Hidrogen Belum Seheboh Mobil Listrik

1. Anggaran yang dibutuhkan untuk memproduksi kereta hidrogen

Lewat PESA, Polandia Bakal Punya Kereta HidrogenPresiden Direktur PESA, Krzysztof Zdziarski (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Kendati begitu, Krzysztof mengakui biaya produksi kereta berbahan bakar hidrogen tidak sedikit. Untuk memproduksi satu kereta penumpang biasa, Krzysztof menyebutkan PESA butuh anggaran hingga 5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp76,54 miliar.

"Untuk kereta hidrogen (anggarannya) mungkin bisa 20 persen lebih tinggi, mungkin bisa sampai 7 juta dolar AS (Rp107,16 miliar), tapi dalam konteks hidrogen ini akan lebih mudah mendapatkan subsidi," ucap Krzysztof.

Baca Juga: Pertamina & Toyota Kembangkan Ekosistem Mobil Berbasis Hidrogen

2. Lokomotif hidrogen PESA telah dapat izin dari UTK

Lewat PESA, Polandia Bakal Punya Kereta HidrogenLokomotif SM42-6Dn berbahan bakar hidrogen yang diproduksi oleh PESA (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Belum lama ini, Regulator Keselamatan Kantor Transportasi Kereta Api Polandia (UTK) telah mengeluarkan sertifikat persetujuan bagi lokomotif berdaya hidrogen yang diproduksi PESA.

Itu merupakan pertama kalinya kendaraan bertenaga hidrogen disetujui beroperasi di Polandia.

Lokomotif hidrogen PESA yang dirancang menggunakan model SM442-6Dn, menawarkan kinerja traksi persis dengan lokomotif diesel. Lokomotif hidrogen PESA hadir sebagai pengganti lokomotif diesel dan  pengoperasiannya sepenuhnya bebas emisi.

Dikutip dari situs resmi PESA, lokomotif tersebut dilengkapi dua sel bahan bakar hidrogen dengan total output 170 kilowatt (kW). Melalui baterai traksi, dua sel bahan bakar hidrogen itu menggerakkan empat motor traksi asinkron 180 kW di dalam lokomotif. Itu memungkinkan lokomotif berjalan denga kecepatan maksimum 90 kilometer per jam.

Lokomotif SM42-6Dn juga telah dilengkapi dengan sistem kendali jarak jauh radio yang memungkinkan pengemudi mengendalikannya dari darat selama operasi pengaturan kereta. Selain itu, lokomotif ini juga dilengkapi sistem deteksi halangan dan anti-tabrakan.

Baca Juga: 7 Layanan Kereta Penumpang yang Ada di RI, LRT hingga Kereta Cepat

3. PESA siap memproduksi kereta penumpang berbahan bakar hidrogen

Lewat PESA, Polandia Bakal Punya Kereta HidrogenPabrik PESA di Polandia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Atas persetujuan tersebut, PESA langsung bergerak cepat memproduksi kereta penumpang berbahan bakar hidrogen. Krzysztof menyatakan, pengalaman yang diperoleh dari pengembangan SM42-6Dn akan memungkinkan PESA mempercepat pengerjaan kereta penumpang bertenaga hidrogen.

Krzysztof menargetkan, prototipe kereta penumpang berbahan bakar hidrogen selesai pada 2026 atau 2027.

"Saya yakinkan Anda bahwa akan ada aplikasi persetujuan serupa lebih lanjut karena kami sudah mengerjakan kendaraan penumpang yang ditenagai oleh traksi listrik dan sel bahan bakar hidrogen," ucap Krzysztof.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya