Menhub Ingin Bandara Kertajati Jadi Pusat MRO

2022 jadi tahun yang tepat wujudkan keinginan Budi Karya

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta kepada seluruh stakeholder untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat kegiatan logistik dan pemeliharaan pesawat (Maintanance, Repair, dan Overhaul) atau MRO.

Permintaan Budi Karya tersebut merupakan bagian dari kolaborasi guna mendorong pengembangan Bandara Kertajati. Seperti diketahui, Bandara Kertajati dimiliki oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang mayoritas sahamnya dipegang oleh Pemprov Jawa Barat (83,20 persen), PT Angkasa Pura II (AP II) sebesar (14,62 persen), Koperasi Jabar (1,54 persen), dan PT Jasa Sarana (0,64 persen). Adapun AP II juga bertindak sebagai operator Bandara Kertajati.

"Kita harus gencar mensosialisasikan barang-barang apa saja yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien," kata Budi Karya, dalam keterangan resmi yang diperoleh IDN Times, Senin (10/1/2021).

Baca Juga: Ridwan Kamil Tawarkan Pebisnis UEA Investasi di Rebana dan Kertajati

1. AP II siap mendukung permintaan Budi Karya

Menhub Ingin Bandara Kertajati Jadi Pusat MROBandara Kertajati di Kabupaten Majalengka. Dok. BIJB

Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Direktur AP II, Muhammad Awaluddin menyatakan pihaknya siap mendukung arahan Budi Karya untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik dan MRO.

Dia menambahkan, pengembangan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik menjadi salah satu fokus AP II tahun ini. Hal itu dilakukan sejalan dengan tren positif kargo udara sepanjang 2021.

"Ini saat yang tepat mengembangkan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik. Sektor angkutan penumpang pesawat masih dalam tahap pemulihan, tetapi sektor angkutan kargo udara sudah menunjukkan hasil positif," kata Awaluddin.

Sebagai contoh, sambung Awaluddin, sepanjang 2021 pergerakan angkutan kargo di 20 bandara yang dikelola AP II secara kumulatif mencapai total 945.547 ton atau naik cukup signifikan 24,6 persen dibandingkan dengan 2020.

Baca Juga: Angkasa Pura II Pede 2022 BakaI Jadi Tahun Pemulihan

2. Geliat sektor e-commerce buat kargo udara meningkat

Menhub Ingin Bandara Kertajati Jadi Pusat MROPesawat kargo Garuda Indonesia untuk rute Makassar-Singapura (Dok. Garuda Indonesia)

Awaluddin menambahkan, peningkatan volume angkutan kargo ini utamanya dipengaruhi bergeliatnya sektor e-commerce.

"Bandara Kertajati harus dapat menangkap peluang ini, di mana pada 2022 kami perkirakan volume angkutan kargo akan semakin tumbuh didorong semakin bergeliatnya sektor e-commerce. Kami perkirakan volume angkutan kargo di 20 bandara AP II pada 2022 dapat mencapai total sekitar satu juta ton," ujarnya.

Bandara Kertajati, lanjut Awaluddin, dan bandara-bandara AP II harus memastikan dapat mengakomodir kebutuhan seiring dengan tumbuhnya volume angkutan kargo ini.

3. E-commerce hub di Bandara Kertajati ada lebih dari 60 hektare

Menhub Ingin Bandara Kertajati Jadi Pusat MROBandara BIJB Kertajati Dok. Istimewa / WIjaya Karya (WIKA)

Di sisi lain, Bandara Kertajati direncanakan memiliki e-commerce hub seluas 68,4 hektare untuk mendukung geliat sektor e-commerce tersebut.

"Bandara Kertajati akan membangun e-Commerce hub dengan luas sekitar 68,4 hektare dan berkapasitas hingga 500.000 ton per tahun. Saat ini sudah ada rancangan pengembangan untuk membangun e-Commerce hub ini," kata Direktur Utama PT BIJB, Muhammad Singgih.

Lebih lanjut Singgih menuturkan, Bandara Kertajati sebagai pusat logistik akan mendukung kawasan Rebana Metropolitan sebagai motor pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Laut Jawa Barat.

Baca Juga: 6 Tanda Kalau Sebuah E-Commerce Mengutamakan Konsumennya, Catat!

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya